Pemerintah jamin 2015 tak ada lagi warga teriak soal Lapindo
Merdeka.com - Sejak 29 Mei 2006, delapan tahun sudah luapan lumpur dari sumur pengeboran PT Minarak Lapindo Jaya di Sidoarjo, Jawa Timur, menenggelamkan berhektar-hektar rumah penduduk, sawah, dan kawasan lain. Tetapi sampai saat ini penyelesaian ganti ruginya masih berlarut-larut.
Sekretaris Kabinet, Andi Widjayanto, mengumbar janji mengupayakan tahun depan akan ada solusi buat menyelesaikan masalah itu. Sebab menurut dia, hari ini Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Sidoarjo, dan Menteri Pekerjaan Umum buat mencari jalan keluar kemelut itu.
"Nanti di 2015 segera ada penyelesaian-penyelesaian yang lebih konkret tentang masalah-masalah masyarakat yang terkena dampak lumpur Lapindo," kata Andi kepada awak media usai menemui pimpinan KPK di Jakarta, Kamis (18/12).
Andi mengaku ada dua persoalan utama mesti dikebut penyelesaiannya. Pertama adalah soal antisipasi tanggul supaya tidak jebol saat diguyur hujan. Problem selanjutnya adalah kewajiban ganti rugi kepada masyarakat mesti segera dituntaskan. Dia melanjutkan, warga setempat kerap menghalangi proses perbaikan tanggul karena merasa mereka sudah diabaikan.
Andi mengatakan, pemerintah masih punya utang Rp 380 miliar dan Lapindo masih memiliki tanggungan Rp 781 miliar buat mengganti rugi masyarakat. Sementara itu, buat mengganti bangunan pabrik dan gudang di kawasan itu sebesar Rp 500 miliar.
Andi mengatakan, sampai saat ini memang belum dicapai kesepakatan soal ganti rugi itu. Karena Lapindo sampai saat ini masih ogah menanggung seluruh kerugian akibat kesalahan mereka dalam proses eksplorasi. Pilihan penjualan aset Lapindo tetap belum membuahkan hasil.
Andi hanya mengatakan, kompensasi kepada warga akan diberikan secara adil dan rata. Hal itu dilakukan demi menghindari kecemburuan sosial.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyepakati pembelian aset PT Minarak Lapindo. Perusahaan yang sebagian milik Aburizal Bakrie itu tidak mampu membayar sisa ganti rugi terhadap korban lumpur senilai Rp 781 miliar.
"Diputuskan rapat tadi pemerintah akan membeli itu (aset Lapindo)," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Namun, Jokowi minta pembelian aset itu harus seluruhnya diberikan kepada pemerintah. Hal itu agar Lapindo membayar kerugian tersebut langsung kepada pemerintah bukan pada penduduk setempat.
"Lapindo harus menyerahkan semuanya tanah yang ada di peta berdampak," ujar Basuki.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaPajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini
Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya