Pemerintah Dinilai Lamban Sikapi Penyebaran Virus Corona
Merdeka.com - Presiden PKS Sohibul Iman mengamati bagaimana pemerintah melakukan penanganan dan pencegahan terhadap Virus Corona atau Covid-19. Namun, dia menilai, apa yang telah dilakukan masih lambat.
"Kita apresiasi ya pemerintah melakukan langkah-langkah, walaupun kami melihat dari sisi oposisi pemerintah ini relatif lambat menyikapi Corona," katanya di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (12/3).
Dia mengungkapkan, di awal-awal pemerintah seakan menutup-nutupi fakta tentang Covid-19 di Indonesia. Alhasil, masyarakat tidak memiliki kesiapan ataupun pemahaman terhadap Virus Corona.
"Nah saya kira itu tidak sehat karena masyarakat jadi tidak punya pegangan. Dan sekarang terjadi (infeksi) dan eksponensial sekarang dari dua, empat, delapan, 17. Sekarang udah 34 tadi kan," ujarnya.
Sohibul mengingatkan, pemerintah membutuhkan kebersamaan dengan rakyat guna menanggulangi Virus Corona. Dia mengatakan, masyarakat akan tumbuh kebersamaannya untuk mengatasi ini kala mereka memahami data dan fakta secara baik.
"Oleh karena itu kami berharap, pemerintah bisa lebih terbuka dengan masyarakat ya. Supaya masyarakat juga punya sense of crisis gitu, karena ini kita punya permasalahan," tandasnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya