Pemerintah Data WNI Eks Kombatan ISIS untuk Cegah Masuk RI Secara Ilegal
Merdeka.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Donny Gahral Adian mengatakan, pemerintah terus melakukan pendataan terhadap Foreign Terorists Fighter (FTF) atau mantan kombatan ISIS asal Indonesia. Menurut dia, pendataan itu dilakukan oleh BNPT untuk memperoleh jumlah yang pasti.
"Sedang didata. Tetapi itu yang megang adalah BNPT. Artinya kalau kita mau mengetahui persisnya kita harus bicara dulu ke BNPT," kata Donny dalam sebuah diskusi di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Menurut dia, pendataan ini penting, lantaran bisa mencegah mereka masuk secara ilegal. "Untuk mencegah agar tidak ada mereka yang masuk secara ilegal atau mereka masuk secara tertutup. Kita semua tutup pintu-pintu perbatasan kita supaya mereka tidak bisa masuk ke wilayah NKRI," jelas Donny.
Selain itu, masih kata dia, data ini untuk memetakan jaringan yang dipunya oleh para kombatan.
"Data juga sangat penting untuk memetakan jaringan mereka. Siapa tahu mereka punya jaringan-jaringan dalam negeri, di mana mereka terindikasi dan akhirnya bisa memicu sebuah aksi atau tindakan yang membahayakan keselamatan kita," ungkap Donny.
Jalur Tikus
Sementara itu, mantan Napiter, Haris Amir Falah mengatakan, para kombatan tersebut keluar Indonesia melalui jalur tikus. Maka kemungkinan besar jika ingin kembali akan menggunakan jalur tersebut.
"Mereka keluar dari Indonesia melalui jalur tikus, artinya pulang kemungkinan seperti itu," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Datanya dari Pak Jokowi, Keduanya Diperiksa Rame Negeri Ini
Laporan itu bagus apabila diproses oleh Bawaslu, karena sumber datanya dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran
Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaTanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan
"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya