Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Data WNI Eks Kombatan ISIS untuk Cegah Masuk RI Secara Ilegal

Pemerintah Data WNI Eks Kombatan ISIS untuk Cegah Masuk RI Secara Ilegal Ilustrasi ISIS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Donny Gahral Adian mengatakan, pemerintah terus melakukan pendataan terhadap Foreign Terorists Fighter (FTF) atau mantan kombatan ISIS asal Indonesia. Menurut dia, pendataan itu dilakukan oleh BNPT untuk memperoleh jumlah yang pasti.

"Sedang didata. Tetapi itu yang megang adalah BNPT. Artinya kalau kita mau mengetahui persisnya kita harus bicara dulu ke BNPT," kata Donny dalam sebuah diskusi di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).

Menurut dia, pendataan ini penting, lantaran bisa mencegah mereka masuk secara ilegal. "Untuk mencegah agar tidak ada mereka yang masuk secara ilegal atau mereka masuk secara tertutup. Kita semua tutup pintu-pintu perbatasan kita supaya mereka tidak bisa masuk ke wilayah NKRI," jelas Donny.

Selain itu, masih kata dia, data ini untuk memetakan jaringan yang dipunya oleh para kombatan.

"Data juga sangat penting untuk memetakan jaringan mereka. Siapa tahu mereka punya jaringan-jaringan dalam negeri, di mana mereka terindikasi dan akhirnya bisa memicu sebuah aksi atau tindakan yang membahayakan keselamatan kita," ungkap Donny.

Jalur Tikus

Sementara itu, mantan Napiter, Haris Amir Falah mengatakan, para kombatan tersebut keluar Indonesia melalui jalur tikus. Maka kemungkinan besar jika ingin kembali akan menggunakan jalur tersebut.

"Mereka keluar dari Indonesia melalui jalur tikus, artinya pulang kemungkinan seperti itu," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Datanya dari Pak Jokowi, Keduanya Diperiksa Rame Negeri Ini

JK soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Datanya dari Pak Jokowi, Keduanya Diperiksa Rame Negeri Ini

Laporan itu bagus apabila diproses oleh Bawaslu, karena sumber datanya dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.

Baca Selengkapnya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya
Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

Baca Selengkapnya