Pemerintah Cari Aturan Hukum Pisahkan Konten Jurnalisme dengan Media Sosial
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengurai, bagaimana kondisi pers nasional dengan geliat media sosial yang terjadi saat ini.
Menurut dia, media massa atau pers adalah entitas yang bekerja berjenjang dari lapangan ke ruang redaksi. Pers memiliki standar etik yang terjaga, terakurasi terverifikasi. Sebaliknya, media sosial sebagai sarana berinteraksi, kekinian menjadi ruang penyebaran konten yang kerap disinformasi.
"Karena sudah seharusnya media menjadi sumber utama publik dalam mendapatkan berita yang terpercaya, beda dengan berita hoaks tadi. Tapi semua itu adalah buah transformasi digital yang berlangsung secara cepat dan global," kata Mahfud saat memberi sambutan pembuka pada Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari melalui daring, Selasa (8/2).
Mahfud melanjutkan, hadirnya media sosial tidak hanya membuka ruang kesetaraan partisipasi publik dalam hal berdemokrasi. Tetapi juga bisa menjadi sumber informasi menyesatkan yang hanya memberi keuntungan besar pada pihak tertentu.
"Hal ini ditengarai mengusik kedaulatan nasional kita, khususnya kedaulatan di bidang digital," wanti Mahfud.
Mahfud menegaskan, pemerintah tidak tutup mata melihat dinamika antara dunia pers dan media sosial yang semakin timpang.
Satu sisi, penerbit berita menyajikan informasi berkualitas dengan kepedulian kualitas jurnalisme berorientasi demokrasi. Sedangkan pemilik platform media sosial berorientasi untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya.
"Presiden telah memerintahkan kepada semua kementerian lembaga terkait untuk merumuskan dan menyusun regulasi yang mengatur hubungan antara penerbit dan platform digital," ungkap Mahfud.
Dia mengaku, naskahnya Dewan Pers dan para pemangku terkait soal rancangan regulasi yang menjembatani keduanya sudah ada dan dipertimbangkan. Saat ini, pemerintah tengah mencari baju hukum apa yang sesuai untuk hal terkait.
"Sampai sekarang masih cari baju hukumnya, apakah UU penyiaran, ITE atau pers atau rancangan UU sendiri, kalau sendiri RUU tentang apa? Ini kami sedang cari bajunya. Jangan khawatir, mungkin sesudah konvensi ini, saya akan mengundang teman menteri dan teman lembaga untuk mencari baju rancangan yang dibuat teman-teman Dewan Pers ini," kata Mahfud.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaHari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perpres Publisher Rights Diteken Presiden, ini Langkah Menkominfo
Perpres “Publisher Rights” menitikberatkan pada upaya mewujudkan jurnalisme berkualitas.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya
Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaDiseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya
Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh orang-orang.
Baca SelengkapnyaJenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya
Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaLama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit
Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca Selengkapnya