Pemerintah Belum Berencana Coba dan Uji Vaksin Buatan Rusia
Merdeka.com - Pemerintah belum berencana untuk mencoba dan menguji vaksin buatan Rusia 'Sputnik V'. Sebelumnya diketahui Presiden Vladimir Putin mengumumkan vaksin tersebut akan segera diproduksi massal, dan akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari 2021.
"Belum ada rencana tersebut," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat dihubungi merdekacom, Kamis (13/8).
Sementara itu Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menjelaskan, prosedur penggunaan vaksin mengikuti standar WHO. Dia juga mengatakan, hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum berencana menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Semua mengacu ke prosedur yang di tetapkan WHO," kata Heru.
Sebelumnya diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim telah menemukan menemukan vaksin virus corona, dan mengatakan putrinya sendiri telah disuntik dengan obat tersebut.
Namun, banyak ahli menyatakan keberatan tentang vaksin Gamaleya dalam beberapa hari terakhir. Penyebabnya, vaksin itu disebut belum menjalani uji coba fase-3, yang dianggap penting untuk menjamin keamanan suatu vaksin.
Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di AS, termasuk di antara mereka yang menyatakan keprihatinan tentang proses jalur cepat yang diambil oleh negara-negara, termasuk Rusia dan China, dalam perlombaan untuk menghasilkan pengobatan.
Dalam kesaksiannya kepada komite kongres pada 31 Juli, Fauci berkata, menurut CNN: "Saya sangat berharap China dan Rusia benar-benar menguji vaksin sebelum mereka memberikan vaksin kepada siapa pun. Karena klaim memiliki vaksin yang siap didistribusikan sebelum Anda melakukan pengujian, menurut saya, paling bermasalah. "
Dalam keterangannya Fauci menambahkan bahwa dirinya tetap optimistis AS akan mampu memproduksi vaksinnya sendiri pada akhir tahun ini, dengan tidak mengambil jalan pintas dengan standar keamanan.
"Kami berjalan sangat cepat. Saya tidak percaya bahwa akan ada vaksin jauh di depan kami sehingga kami harus bergantung pada negara lain untuk mendapatkan kami vaksin. Saya percaya program yang disponsori oleh kami saat ini, dan sedang diarahkan dan dilaksanakan oleh kami, berjalan dengan kecepatan yang sangat cepat - bijaksana, tetapi cepat, "kata Fauci.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPutin juga mendoakan agar Prabowo selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya