Merdeka.com - Pemda DIY terus melakukan penataan terhadap kawasan Malioboro. Penataan berupa relokasi PKL ke Teras Malioboro I dan II ini pun telah dilakukan Pemda DIY.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan Pemda DIY menerjunkan personel Satpol PP untuk melakukan penertiban kepada PKL yang masih berjualan di trotoar Malioboro.

Aji menyebut bahwa PKL diberikan waktu maksimal hingga 8 Februari 2022 untuk sudah pindah ke Teras Malioboro I maupun II. Apabila hingga tanggal 8 Februari 2022 masih nekat berjualan akan dilakukan penertiban.

"Satpol PP kita minta dari tanggal 1 hingga 7 Februari melakukan preventif mengingatkan mereka (PKL). Masuk tanggal 8, kalau belum pindah, masih (berjualan) di Malioboro akan dilakukan penertiban," kata Aji, Kamis (3/4).

Aji menerangkan bila masih ditemukan ada PKL berjualan di trotoar Malioboro hingga 8 Februari maka gerobak dagangan akan diangkut oleh Satpol PP dan dipindahkan ke Teras Malioboro I maupun II.

"Tanggal 8 (masih berjualan di trotoar) ya diangkat. Kita bantu angkat ke tempat relokasi. Kita cek gerobaknya masuk ke Teras Malioboro I atau II," ungkap Aji.

Aji menerangkan bahwa di Teras Malioboro I dan II, para PKL yang direlokasi dilarang menyewakan lapaknya kepada pihak ketiga. Aji menyebut para PKL telah menandatangani kontrak dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY.

"Mulai kemarin dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama. (Isinya) kalau ada pergantian pemilik (lapak) ya harus kontrak lagi. Ada perjanjian tidak boleh memihak ketigakan lagi," papar Aji.