Pembukaan kantor OPM bukti lemahnya diplomatik Indonesia
Merdeka.com - Pembukaan pos perwakilan OPM di Inggris dan akan menyusul di Jerman menunjukkan kemampuan diplomatik Indonesia sangat rendah dan keteteran. Pasalnya, puluhan diplomatik tidak mampu menyakinkan publik.
"Tapi ternyata tak mudah meyakinkan publik, malah kalah oleh seorang Beny Wenda yang bergerak sendirian tanpa staf dan tanpa dukungan logistik yang memadai (hanya 3 tahun sejak tahun 2010) dia mulai menggalang massa, dan sekarang sukses membentuk opini dan diterima publik," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin melalui rilisnya kepada merdeka.com, Minggu (5/5).
Untuk itu, politikus PDIP ini meminta pemerintah ke depannya dapat lebih fokus dalam menyelesaikan persoalan di Papua. Menurutnya, ada tiga sisi yang harus dilakukan secara komprehensif.
Pertama penyelesaian masalah politik dan ekonomi Papua agar tidak jadi bulan-bulanan opini publik internasional. Kedua menyelesaikan masalah pasukan bersenjata OPM dan ketiga menghadapi opini politik dan opini publik di luar negeri.
Sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka resmi memiliki kantor perwakilan mereka di Oxford, Inggris. Sebagaimana disiarkan di laman resmi freewestpapua.org, pembukaan kantor perwakilan ini resmi dibuka pada Minggu, 28 April lalu.
Peresmian dihadiri tokoh-tokoh penting di Oxford yaitu Walikota Oxford Moh Niaz Abbasi, anggota Parlemen Inggris Andrew Smith, mantan Walikota Oxford Elise Benjamin dan tentu saja Koordinator Free West Papua Campaign (FWPC) Benny Wenda.
Hadir pula pada kesempatan istimewa ini Pemain Rugby Nasional dari Papua New Guinea Paul Aiton, Jenifer Robinson dan Charles Foster dari kelompok pengacara internasional untuk Papua Barat, mahasiswa dari Universitas Oxford, warga Papua di Belanda serta pendukung Papua Merdeka di Inggris.
Andrew Smith yang kini menjadi anggota parlemen menegaskan bahwa ia berkomitmen membantu Papua melalui Parlemen Internasional untuk Papua yang secara historis telah dibentuk dua tahun lalu. Smith menambahkan, Wali Kota Oxford menegaskan dukungannya untuk Papua Merdeka sebelum memotong pita untuk menandai dibukanya kantor tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaTPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya
Roby menilai, Mahfud MD menguasai materi debat cawapres
Baca SelengkapnyaCanda Hasto Soal Rencana Pertemuan Megawati dan Jokowi: Tunggu Kereta Cepat Lewat Teuku Umar
Canda Hasto Soal Rencana Pertemuan Megawati dan Jokowi: Tunggu Kereta Cepat Lewat Teuku Umar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaTak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaZulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaNasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya