Pembanyun jadi putri mahkota, saudara laki-laki Sultan tak hadir
Merdeka.com - Pembacaan Sabda Raja oleh Sri Sultan Hamengku Bawono X di Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta, Selasa (5/5) tanpa kehadiran saudara laki-laki Sultan. Dari pantauan Merdeka.com kerabat Keraton yang tampak hadir yaitu GKR Hemas, istri Sultan, GKR Pembayun, KPH Wironegoro menantu Sultan, KRT Jayaningrat keponakan Sultan, KBPH Prabu Suryodilogo yang merupakan Sri Paduka Pakualaman IX dan beberapa kerabat lainnya.
KRT Yudohadiningrat, yang juga datang dalam Sabda Raja mengungkapkan tidak tampak ada saudara laki-laki Sultan yang datang.
"Saudara putri ada, saudara laki-laki tidak ada yang datang," katanya seusai pembacaan Sabda Raja.
Dia melanjutkan Gusti Hadiwinoto sebenarnya sudah ditelepon dan menyatakan sedang dalam perjalanan.
"Gusti Hadi tadi bilang on the way, mungkin macet. Kalau Gusti Prabu tidak," ujarnya.
Sebelumnya Raden Wedono Ngabdul Sadak salah seorang abdi dalem yang bertugas di Masjid Panepen mengatakan isi Sabda Raja yaitu mengganti nama GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi dan sekaligus mengangkat sebagai putri mahkota. Namun sampai saat ini pihak Keraton belum memberikan keterangan secara resmi.
"Ganti nama GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu unggahannya kembali memantik atensi. Terlihat sang istri yang setia memanjakan polisi berkumis tebal satu itu.
Baca SelengkapnyaIni adalah akhir dari sebuah kehidupan yang penuh dengan rasa malu, kehormatan, dan kehinaan.
Baca SelengkapnyaKetua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaKampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.
Baca SelengkapnyaIa bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca Selengkapnya