Merdeka.com - ‎Pembalap Matrix Powertag Team Jepang Benjamin Prades Raventer berhasil memenangkan etape kedua Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015. Dia berhasil menyisihkan 95 pembalap lainnya dalam etape sejauh 145,7 kilometer ini.

Pembalap asal Spanyol ini berhasil menyelesaikan etape ini dengan waktu 3 jam 30 menit 14 detik.‎ Ada dua pembalap lain yang memiliki selisih waktu tipis, pembalap Skydive Dubai Pro Cycling Team Edgar Lemos Pinto‎ dan juara ITdBI 2014 pembalap Singha Infinite Cycling Team Peter Pouly.

Ketiga pembalap tersebut menyentuh garis dengan selisih waktu tidak mencapai satu detik. Kemenangan Prades ini disaksikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Sedangkan juara etape pertama pembalap HKSI Pro Cycling Team Cheung King Lok menempati posisi keempat. Dia berhasil menyelesaikan etape kedua ini selama 3 jam 31 menit 3 detik, selisih satu menit dengan juara etape kedua.

Etape kedua ini 20 ditargetkan dapat menyentuh garis finish pada pukul 13.54 WIB. Mereka merasakan beberapa sensasi medan yang telah disediakan. Ada zona untuk melakukan sprint dan medan menanjak pada beberapa bagian. Walaupun jumlahnya lebih rendah dibandingkan etape pertama.

Pada etape kali ini, ada dua lokasi sprint yang telah diberi marka oleh panitia. Pertama di Kantor Desa Sumberberas dengan‎ jarak sprint sekitar 34 meter dan kedua berada di Kantor Kecamatan Rogojampi dengan jarak sprint sekitar 98 meter.

Sedangkan untuk tantangan menanjak, panitia memberikan marka pada dua lokasi. Pertama berada di Tower Telkom Pendarungan dengan jarak tempuh sekitar 103 meter dan terakhir di Perkebunan Kalibendo dengan jarak sekitar 584 meter.

Untuk diketahui, pada etape pertama mereka menempuh 167 kilometer. Pembalap ditargetkan dapat menyentuh garis finish pada pukul 14.22 WIB.

Etape perdana, ada tiga lokasi sprint yang telah diberi marka oleh panitia. Pertama di RTH Maron Genteng dengan‎ jarak sprint sekitar 203 meter, kedua berada di Toko Mitra Jajag dengan jarak sprint sekitar 113,1 meter dan ketiga berada di Indomaret Diponegoro dengan jarak sprint sekitar 106,9 meter.

Sedangkan untuk tantangan menanjak, panitia memberikan marka pada dua lokasi. Pertama berada di Pos Ronda Biru dengan jarak tempuh sekitar 306,7 meter dan terakhir di X-Badeng dengan jarak sekitar 440 meter.

Seperti diketahui, ITdBI tahun ini menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 555 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias "Blue Fire"-nya. Tanjakan menuju Gunung Ijen di Banyuwangi dikenal sebagai salah satu yang terekstrem di Asia karena berada di ketinggian lebih dari 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl), melampaui tanjakan di Genting Highland dalam Tour de Langkawi Malaysia yang berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl.