Pembakaran di Polres OKU, awalnya TNI ingin demo damai
Merdeka.com - Puluhan anggota TNI pagi tadi membakar kantor Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Pemicunya adalah, mereka tidak terima dengan tindakan polisi yang menembak rekannya bernama Pratu Heru Oktavianus.
Awalnya, diketahui kedatangan puluhan anggota TNI tersebut ingin melakukan unjuk rasa damai di kantor Mapolres OKU. Namun, demo itu berbuntut pembakaran.
"Saya barusan bicara sama Kapolres, sebenarnya rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (7/3).
Sementara itu, Kapuspen TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, kericuhan tersebut bermula saat anggota TNI bernama Pratu Heri yang ditembak anggota Polantas Mapolres OKU bernama Brigadir Wijaya.
Karena tidak terima dengan jawaban polisi, puluhan anggota TNI itu langsung membakar kantor Polres. Tidak itu saja, anggota TNI itu juga membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di depan kantor.
Api langsung melahap bangunan. Para anggota TNI juga merusak fasilitas di kantor Polres.
"Kalau tidak salah yang menembak bernama Brigadir Wijaya. Makanya, puluhan anggota TNI itu menanyakan kasus ini ke Polres," jelas Iskandar.
Keterangan yang dihimpun, puluhan anggota TNI berjumlah 95 orang mendatangi kantor Mapolres OKU Sumatera Selatan. Puluhan anggota berseragam loreng itu datang dengan menumpang sepeda motor. Kedatangan mereka berniat ujuk rasa damai terkait rekan mereka bernama Pratu Heru yang tertembak petugas Polantas Mapolres OKU.
Namun aksi tersebut berbuntut pada pengrusakan Mapolres Oku disertai pembakaran.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024
Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaOSO: TNI-Polri Wajib Netral, Kalau Berpihak Pengkhianat
OSO menginginkan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil dan tidak ada intimidasi.
Baca SelengkapnyaTNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur
Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas
Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaAktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaTNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaTNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya
Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaMarak Pelanggaran Prajurit Sepanjang 2023, Puspom TNI Bakal Evaluasi
Secara umum pada Operasi Gaktib Polisi Militer tahun 2023 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya