Peluru bansos menyasar Kang Emil
Merdeka.com - Senin, 16 September 2013. Hari itu menjadi kenangan indah bagi Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial. Keduanya resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Mereka menggantikan pemimpin terdahulu, Dada Rosada dan Ayi Vivananda.
Nasib Dada memang suram. Di akhir masa jabatannya dia tersandung kasus suap penanganan perkara korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung. Dia pun terpaksa mendekam di dalam bui akibat perbuatannya itu. Emil pun bertekad mengubah prasangka buruk itu.
Banyak harapan tertumpu di pundak Emil, sapaan Ridwan, dan Oded. Sebab, dalam perkembangannya Bandung dianggap semakin semrawut. Kemacetan lalu lintas sudah terjadi di mana-mana. Apalagi Bandung yang pada masa lalu terkenal dengan suasana sejuknya sudah mulai pudar. Masyarakat di sana ingin supaya di bawah kepemimpinan dua anak muda itu, wajah Bandung bisa berubah dan bersih dari tindakan culas para abdi negaranya.
Usai dilantik, Emil pun punya segudang ide di kepalanya. Dia ingin menyiapkan seribu halte sepeda. Lelaki awalnya bekerja sebagai arsitek itu ingin mewajibkan PNS dan warga Bandung bersepeda saban Jumat. Dia ingin menjadikan Bandung sebagai kota sepeda.
Lelaki jebolan Institut Teknologi Bandung itu juga gemar mencitrakan diri dan pemerintahannya sebagai orang yang fasih menggunakan teknologi. Maka dari itu dia membikin terobosan buat menghilangkan sekat antara warga dengan pejabat. Dia memelopori supaya setiap pejabat mempunyai akun media sosial seperti Twitter. Dia juga merupakan pengguna aktif media sosial itu. Hal itu dilakukan supaya para abdi negara lebih peka terhadap aspirasi dan keluhan warganya, serta bisa cepat mendapat informasi dan mengambil tindakan bila terjadi sesuatu. Bahkan, seluruh kepala dinasnya diwajibkan mempunyai dan bisa menggunakan komputer tablet.
Sebagai pemimpin, Emil juga mempunyai ide hidup bersih supaya bisa diteladani warganya. Sebab, saat mulai menjabat, lelaki lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat itu diwarisi kondisi Bandung yang terbilang kusam dan suram. Dia menggagas ada hari buat menyapu jalan dan mengumpulkan sampah. Hal itu semata demi Bandung yang lebih indah.
Namun, menjelang dua tahun masa jabatannya, Emil digoyang isu tak sedap. Suami dari Atalia Praratya itu disebut-sebut tahu soal adanya permainan anggaran dalam kegiatan Bandung Creative City Forum (BCCF) pada 2012 lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Feri Wibisono. Karena itu, dia berencana memanggil Emil usai lebaran. Sebab saat itu, Emil menjabat sebagai ketua BCCF. Menurut dia, Emil bakal dicecar seputar penggunaan dana dengan jumlah cukup besar berasal dari Bantuan Sosial Pemkot Bandung. Sesuai SOP, Kejati harus memanggil Emil selaku penanggung jawab penerima anggaran.
"Sesudah lebaran kemungkinan (pemanggilan Ridwan Kamil). Akan kami cek dulu ke tim penyidik kasus ini," kata Feri di Bandung, kemarin.
Informasi dihimpun, BCCF dipimpin Emil pernah menerima dana Rp 7 miliar dari Pemkot Bandung buat mendaftarkan kegiatannya ke Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) tiga tahun silam. Namun, hingga saat ini kegiatan itu belum juga didaftarkan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca Selengkapnya2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang
Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca Selengkapnya13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca Selengkapnya