Pelaku bom Bandung jaringan lama, Kapolri ingatkan deradikalisasi
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menganggap perlu ada program deradikalisasi untuk menangkal aksi terorisme di Indonesia. Sebab, para pelaku teror, rata-rata pernah ditangkap. Tapi setelah dibebaskan, kembali melakukan aksi teror.
Seperti yang dilakukan dua pelaku bom panci di Bandung pagi tadi (27/2) misalnya. Menurut Tito, pelaku pernah ditangkap pada operasi tahun 2011 di Aceh. Saat itu, Tito memimpin operasi penangkapan 70 orang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang tengah melakukan latihan di Aceh.
Termasuk pelaku bom panci di Bandung ikut dalam latihan tersebut dan ikut diamankan. "Dia (pelaku bom panci di Bandung) kena 3 tahun, kemudian dilepas, dibebaskan ya. Dulu dia masuk jaringan JAD Bandung. Afiliasinya ke Aman Abdurrahman," kata Tito di Surabaya.
Sayangnya, setelah tiga tahun menghirup udara bebas, para pelaku muncul dan kembali melakukan teror di Taman Pendawa, Bandung. Peristiwa peledakan di Bandung ini, kata Tito, membuktikan perlu adanya program deradikalisasi.
"Artinya, saat berada dalam penjara, harus dilakukan pendekatan lagi terhadap para pelaku teroris," ucap Tito.
Begitu pula setelah keluar dari penjara, lanjut dia, harus tetap dilakukan pendekatan. Sebab, jika tidak dilakukan deradikalisasi, saat keluar dari tahanan, para pelaku teror akan kembali ke jaringannya.
"Makanya, apapun namanya, entah itu deradikalisasi, modernisasi atau rehabilitasi harus dilakukan. Sebab, kalau tidak, mereka akan kembali ke embrio jaringannya," tegasnya.
Seperti diketahui, pagi tadi di Taman Pendawa, Bandung terjadi ledakan yang berasal dari bom panci. Bom ini juga disertai dengan paku. Satu pelaku berhasil kabur dan satu lagi terpaksa ditembak petugas.
Sebelum ditembak, pelaku melepaskan tembakan ke arah polisi dan berteriak minta teman-temannya yang ditahan di Brimob Kelapa Dua dibebaskan. Namun, setelah diperingatkan tiga kali dan menolak menyerahkan diri, polisi terpaksa menembak dada pelaku, hingga akhirnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tinjau Arus Lalin Jakarta-Merak Jelang Operasi Ketupat 2024, Ini Hasilnya
Operasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaPensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak
Prosesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya