Pelajar di Yogyakarta Tertib Ikut Aksi Demonstrasi #GejayanMemanggil
Merdeka.com - Ratusan pelajar di Yogyakarta ikut dan bergabung dengan ribuan massa di #GejayanMemanggil 2, Senin (30/9). Para pelajar turut serta menyampaikan suara aspirasinya. Bahkan ada perwakilan pelajar pula yang sempat berorasi di atas panggung yang dibuat.
Salah seorang pelajar SMK Negeri di Yogyakarta, Doni (17) mengatakan, ikut hadir ke aksi #GejayanMemanggil karena merasa terpanggil melihat kondisi saat ini. Menurutnya ada sejumlah undang-undang yang dinilainya tak sesuai dengan keinginan masyarakat.
"Ya ikut aksi ini karena saya dan teman-teman menganggap ada undang-undang yang dibuat DPR yang dipengenin sama masyarakat. Jadi ya kita ikut buat untuk menyuarakan suara kita," ungkapnya.
Doni meminta kepada para anggota DPR untuk mendengarkan keinginan masyarakat sebelum memutuskan undang-undang. Sehingga undang-undang yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat.
Sementara itu, seorang pelajar SMK lainnya yaitu Rizki (17) mengatakan bahwa dirinya beserta teman-teman satu sekolahnya datang ke #GejayanMemanggil 2 karena tak sepakat terhadap pelemahan KPK.
Rizki mengungkapkan jika KPK memiliki peranan penting dalam pemberantasan korupsi. Rizki menilai seharusnya KPK diperkuat bukan justru dilemahkan peranannya.
"KPK saat ini dilemahkan. Padahal banyak koruptor yang ditangkap oleh KPK. Pemberantasan korupsi harusnya diperkuat bukan dilemahkan," ucap Rizki.
Rizki mengakui jika sebelum ikut aksi, dirinya sempat pamit pada orang tuanya. Rizki mengaku pamit untuk ikut aksi #GejayanMemanggil 2.
"Tadi izin sama ibu. Dibolehin sama ibu cuma disuruh hati-hati. Kalau ada ramai-ramai (ricuh) disuruh sama ibu buat langsung pulang," tutup Rizki.
Para pelajar ini melakukan aksinya dengan tertib dan sesuai instruksi dari korlap #GejayanMemanggil 2. Para pelajar di Yogyakarta ini pun ikut membubarkan diri dengan tertib seperti peserta aksi lainnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaIzin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.
Baca SelengkapnyaGerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Pundak Ganjar, Harapan dari Yogyakarta Menunggu Diwujudkan
Komunitas Penguin yang juga mendukung Ganjar-Mahfud, menitipkan harapan 'pekerjaan anak muda dipermudah'.
Baca SelengkapnyaPidato Buka Debat, Ganjar Tegaskan Keresahan Tokoh Publik dan Kampus harus Jadi Catatan
Tokoh publik dan sivitas akademika menyampaikan keresahannya pada praktik demokrasi di ujung kekuasaan Pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Ganjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca SelengkapnyaKegiatan Ganjar Besok: Lari Pagi, Mencoblos Lalu Terbang ke Jakarta Bertemu Megawati
Pertemuan itu rencananya bakal dilaksanakan siang hari di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi dan AHY Sarapan Gudeg di Yogyakarta, Bahas Apa?
Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan pertemuan Presiden Jokowi dan AHY tersebut.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca Selengkapnya