Pejabat-pejabat DKI ini diomeli Ahok di depan umum
Merdeka.com - Tegas dan tanpa kompromi, begitulah cara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menata karyawannya. Tujuan Ahok, sapaan Basuki, hanya satu agar semuanya disiplin dan tanggung jawab pada tugasnya.
Ahok bakal marah besar kalau ada PNS yang kita ketahuan melakukan KKN. Pernah menjadi bupati membuatnya tahu betul bagaimana kelakuan PNS yang suka main anggaran.
Apalagi, kata Ahok, DKI punya anggaran besar tapi sayang pengawasannya kurang. Itu sebabnya dia bakal ngomel tanpa henti saat tahu ada nilai proyek yang dimarkup.
Tak hanya itu, Ahok juga sering menyemprot PNS yang cuma duduk santai di balik meja. Kata dia, banyak PNS DKI digaji besar tapi tak paham dengan bidangnya.
Bila sudah tak bisa menahan emosi terkadang Ahok tak peduli sekalipun harus memarahi anak buahnya di depan umum. Berikut ini kejadian saat Ahok marahi anak buahnya:
Ahok omeli kadis pertamanan
Ahok mengajak Kadis Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar untuk mengecek bersama taman di Hayam Wuruk yang masih kotor. Dia pun sempat meluapkan kekesalannya di depan Nandar.
Â
"Supervisor enggak mau peduli, penyedianya enggak mau pusing, sudin juga enggak pernah turun ke lapangan. lurah camat enggak kontrol dengan baik," omel Ahok di depan wartawan dan Kadis, Jakarta, Selasa (26/5).
Â
Nandar pun membela diri, "Kriterianya tidak seteliti Pak Ahok ya, jadi sekarang inginnya gotong royong saja sudah. saling peduli," timpalnya.
Â
Ahok masih terus mengomel soal taman. Kendati demikian, saat ditanya wartawan sanksi yang akan dikenakan kepada Dinas Pertamanan, dengan bercanda Ahok berujar, "Sementara belum. aku minum obatnya masih pas," katanya.
Â
Ahok marahi guru honorer
Ahok marah kepada lima orang guru honorer. Para guru ini mengadukan soal tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tidak meluluskan mereka.
Â
Ahok mengatakan, tidak memiliki wewenang untuk mengubah hasil tes tersebut. Sebab tes tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat. Selain itu, dia tidak suka dengan cara yang dilakukan oleh guru honorer tersebut.
Â
"Kalian (lima guru honorer) mengadu ketika tes sudah dilakukan dan hasilnya tidak lulus. Tapi kalian tidak bakalan ngadu ke saya kalau diterima. Seharusnya kalian mengadukan kecurangan sebelum tes dilakukan," tegasnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
Â
Tapi guru honorer ini tidak puas dengan jawaban tersebut. Mereka tetap menuntut hak mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagai mana dijanjikan pemerintah. Sebab mereka sudah selama 10 tahun menjadi guru honorer, dan tak kunjung bisa menjadi PNS.
Â
"Kalau mau ngomong kesel-keselan sama pemerintah pak ya, saya pun kesel. Kenapa pemerintah begitu goblok ngangkat honorer jadi guru langsung PNS. Padahal banyak ajak saudara, ajak saudara, enggak test juga honorer," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Semprot kadis kebersihan
Ahok meminta kepada Dinas Kebersihan DKI Jakarta agar tidak mengangkut sampah pada siang hari. Sebab bakal membuat kemacetan.
Â
"Kita enggak mau lagi kalau ngirim sampah itu siang-siang, pasti bikin macet. Kalau mau tengah malem. Jadi semua harus bersih" katanya saat menerima hibah truk.
Â
Ahok juga tak mau melihat banyak sampah menumpuk karena tak diangkut. Apalagi, truk yang disediakam lebih baik dari sebelumnya yang sering rusak.
Â
"Enggak ada lagi kalo gaet itu siang-siang, terus ditumpuk berminggu-minggu, sampai orang setengah mati baunya itu," pungkas dia.
Ahok ngamuk ke staf
Ahok naik pitam begitu mengetahui hasil rapatnya dengan perwakilan buruh di Balai Kota DKI tidak diketik sang staf.
Â
Seorang PNS muda yang menjadi sasaran kemarahan Ahok hanya menulis notulensi di secarik kertas.
Â
"Kampungan banget itu, pakai BlackBerry, laptop anggarannya miliaran, mana tukang ketiknya itu?" sergah Ahok melihat laptop di depan PNS itu masih tertutup, saat rapat segera berakhir, kemarin.
Â
Karena melihat PNS muda itu hanya sibuk dengan alat tulis dan secarik kertas, Ahok pun semakin emosi.
Â
"Lu orang paling hebat, ada laptop di depan mata, tapi tulis tangan. Cari sekretaris yang bisa ketik sepuluh jari. Saya tidak mau notulensi pakai tangan, kasih dua orang buat (ketik notulensi) gantian," ujar Ahok dengan nada tinggi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaIsu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama
Ganjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaPDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya