Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang tewas dianiaya polisi, keluarga histeris di Polda Sumut

Pedagang tewas dianiaya polisi, keluarga histeris di Polda Sumut Keluarga Derzat Nur Iman. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu keluarga asal Air Joman, Asahan, mendatangi Mapolda Sumut, Selasa (12/5). Mereka mempertanyakan kelanjutan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota polisi sehingga menewaskan Derzat Nur Iman.

Keluarga ini mendatangi kantor Bidang Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut. Keluar dari gedung Bidang Propam, mereka menangis histeris sambil menunjukkan foto-foto jenazah Derzat yang mengindikasikan laki-laki itu tewas dianiaya.

Kasus ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Namun, keluarga mempertanyakan kelanjutannya, karena belum ada anggota yang ditindak atas dugaan penganiayaan itu.

Berdasarkan penuturan keluarga dan kuasa hukum mereka, kasus ini bermula pada 21 Oktober 2014 lalu ketika itu Derzat yang berprofesi sebagai pedagang cabai ditangkap polisi di Huta IV Nagori Wonorejo, Pematang Bandar, Siimalungun.

keluarga derzat nur iman

Awalnya Derzat dituduh melakukan tindak pidana perjudian jenis jackpot berdasarkan surat penangkapan Sp.Kap/125/X/2014/Reskrim. Misnawati, kakak Derzat, mengatakan adiknya ketika itu berkendara dari Air Joman menuju Pematang Bandar untuk membeli cabai. Saat itu, dia mengendarai Honda Beat BM 3004 WN dan membawa Rp 12.000.000.

"Waktu ditangkap adik saya sedang berteduh di warung yang ada mesin judi jackpotnya. Adik saya ditangkap bersama temannya. Namun, pemilik mesin jackpot itu tidak ditangkap," kata Misnawati, kakak Derzat.

Keesokan hari setelah penangkapan, 22 Oktober 2014 sekitar pukul 08.00 WIB keluarga dihubungi seseorang yang mengaku anggota Polsek Perdagangan. Dia mengatakan Derzat meninggal karena kecelakaan dan sedang berada di RSU Perdagangan. "Belakangan, adik kami itu dinyatakan meninggal karena overdosis. Padahal kami tahu dia bukan pengguna narkoba," jelas Misnawati.

Pihak keluarga juga melihat sejumlah kejanggalan pada jenazah Derzat. Ketika itu bagian bawah telinga kanan dan bawah mata kanan bengkak. Selain itu didapati bekas luka di antara leher dan pundak.

"Setelah diautopsi di RSUP Adam Malik ternyata ketahuan lebih parah lagi, kaki kanannya ternyata patah, leher patah, testisnya pecah, kepala bagian belakang juga ada luka," sebut Isnawati sembari menunjukkan sejumlah bukti foto.

Karena keanehan itu, keluarga menolak menandatangani surat serah terima jenazah dan amplop berisi sejumlah uang yang diberikan anggota polisi. Mereka pun mengadukan dugaan penganiayaan ke Bidang Porpam Polda Sumut.

Berdasarkan tanda bukti lapor polisi Nomor STTLP/1210/X/SPKT I tertanggal 31 Oktober 2014 dan LP/107/X/C/2014, pihak keluarga melaporkan 6 polisi yang bertugas di Polsek Pedagangan. Namun keluarga menilai laporan itu jalan di tempat.

Keluarga juga meminta agar harta benda Derzat yang disita saat ditangkap, berupa HP, dompet, sepeda motor, uang tunai Rp 12 juta dikembalikan. Terkait permintaan ini, pihak keluarga juga mengaku belum mendapat respons pihak kepolisian.

Belakangan pada 28 April 2015, Ditreskrimum Polda Sumut melakukan gelar perkara peristiwa kematian Derzat. "Hasil gelar perkara tanpa diikuti dokter forensik itu, pihak kepolisian bersikeras menyatakan adik saya mati karena mengonsumsi narkoba, padahal dia ditangkap bukan dalam kasus narkoba. Selain itu, dia kan digeledah saat ditangkap, bagaimana bisa dia mengonsumsi narkoba," sebut Misnawati.

Karena merasa belum mendapat keadilan, Selasa (12/5) siang, pihak keluarga kembali mendatangi Bidang Propam Polda Sumut. Namun mereka mendapatkan penjelasan, tindak kriminal dalam perkara itu sudah ditangani Ditreskrimum. Sementara pelanggaran etiknya ditangani Bagian Propam Polres Simalungun.

"Kami berharap kasus ini diungkap seterang-terangnya dan yang bersalah dihukum. Jika tidak, berarti polisi sudah merusak penegakan hukum dan keadilan," pungkas Misnawati.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan

Mayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan

Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Pamer Otot Bareng Pensiunan Jenderal Eks Kapolri, Sang Ayah Dipuji Awet Muda

Perwira Polisi Pamer Otot Bareng Pensiunan Jenderal Eks Kapolri, Sang Ayah Dipuji Awet Muda

Berikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.

Baca Selengkapnya
Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga dari Ayah, ibu sampai Anak-anaknya Jadi Polisi, Rumah Serasa Polda

Satu Keluarga dari Ayah, ibu sampai Anak-anaknya Jadi Polisi, Rumah Serasa Polda

Kedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.

Baca Selengkapnya