Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang di Garut Dihantui Peredaran Uang Palsu

Pedagang di Garut Dihantui Peredaran Uang Palsu Ilustrasi uang palsu. ©YouTube/Liputan6

Merdeka.com - Sejumlah pedagang di Kabupaten Garut, Jawa Barat saat ini tengah dihantui oleh peredaran uang palsu. Di antara mereka, sudah beberapa kali menerima uang palsu dari sejumlah pelanggan sehingga merugi puluhan hingga ratusan ribu rupiah.

Saputra (39) salah seorang pedagang pulsa dan servis telepon genggam di wilayah Kecamatan Garut Kota, mengaku sempat menjadi korban peredaran uang palsu. Kejadian itu berawal saat tempatnya didatangi cukup banyak pelanggan sehingga tidak bisa mengecek satu persatu keaslian uang.

"Saya biasanya memang cek satu persatu uang yang saya terima dari pelanggan, karena sebelumnya pernah kejadian. Pas itu memang pelanggan cukup banyak sehingga tidak bisa mengecek satu persatu uang yang diterima, langsung saya masukin saja uang ke dalam tas tempat penyimpanan uang," kata Saputra, Rabu (18/1).

Dia baru menyadari mendapat uang palsu ketika hendak memasukan uang hasil usahanya ke dompet digital miliknya. Ketika itu, beberapa lembar uang yang dibawanya disebut palsu dan tidak bisa diterima. Saat mengetahui hal tersebut, ia pun mengaku cukup kaget.

"Pas itu saya sempat langsung membandingkan uang palsu pecahan Rp50 ribu itu dengan yang asli, dan ternyata memang ada perbedaan mencolok. Kalau warnanya selintas memang sama, tapi ada yang bedanya dan memang itu palsu," ungkapnya.

Saat kembali ke tempat usahanya, ia sempat bercerita kepada pedagang lain yang lokasinya tidak jauh dari gerainya. Sebelum selesai bercerita, pedagang tersebut pun ternyata juga sempat menjadi korban peredaran uang palsu.

"Usaha teman saya ini pedagang makanan. Ternyata teman saya ini juga jadi korban, uangnya pecahan Rp100 ribu. Dia ruginya nerima uang palsu dan ngasih kembalian uang asli. Saya ruginya beberapa ratus ribu," katanya.

Pedagang lainnya, Ahmad (35) juga sempat menjadi korban peredaran uang palsu. Ia pun merugi hampir Rp1 juta karena kejadian yang terjadi pekan kemarin itu.

"Saya kan penjual HP second, baik langsung maupun online. Pas itu ada yang beli HP ke saya langsung, ngajak cod (cash on delivery) malem-malem," kata Ahmad.

Dia akhirnya bertemu dengan pembeli sambil membawa HP yang hendak dibeli. Setelah bertemu, HP diperiksa dan disetujui untuk dilakukan jual beli dengan harga yang sudah disepakati kemudian membayar dengan uang pecahan 50ribu.

Awalnya, Ahmad mengaku tidak mencurigai uang yang diterimanya palsu. "Tapi pas pulang ke rumah, saya cek lagi uangnya. Kalau dari jumlah tidak berkurang, tapi pas dilihat kok kaya ada yang beda. Pas saya cek lebih jauh ternyata uangnya palsu," ungkapnya.

Ahmad berharap agar pihak berwenang bisa menindak maraknya parktik peredaran uang palsu. Meski merugi ratusan ribu, ia menyebut bahwa itu adalah musibah baginya.

"Jangan sampai ada kejadian lagi. Kitanya para pedagang harus teliti sebelum memasukan uang ke saku atau tempat penyimpanan lainnya. Pihak terkait juga harus bergerak agar tidak ada korban. Saya saja yang matanya masih bagus, kalau yang tua lebih kasian lagi," pungkasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya
Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima

Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima

Warga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.

Baca Selengkapnya
Polisi Gadungan yang Ngaku Berpangkat AKP Ini Tipu Wanita hingga Rp 165 Juta, Begini Nasibnya Kini

Polisi Gadungan yang Ngaku Berpangkat AKP Ini Tipu Wanita hingga Rp 165 Juta, Begini Nasibnya Kini

Polisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.

Baca Selengkapnya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya