Pedagang Daging Sapi di Serang Mogok Massal
Merdeka.com - Para pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang melakukan aksi mogok massal. Ini sebagai bentuk protes ke pemerintah terkait meroketnya harga sapi sejak awal tahun.
Musi Yusuf, salah seorang pedagang daging di pasar Induk Rau mengatakan, mogok massal akan dilakukan hingga tanggal 25 Januari 2020. Dia menjelaskan, aksi ini tertuang melalui Surat Edaran (SE) perkumpulan para pedagang daging yang tergabung dalam Gappenda Provinsi Banten.
"Di Serang mau libur jualan karena rugi. Sementara ini orang Indonesia gak belanja di Australia. Sapinya mahal, naiknya lumayan tinggi. Nggak tahu (sampai) minggu atau senin mau mogok. Dari asosiasi pedagang di sini harus rapat (dari pedagang) Cilegon, Serang semua dikumpulin," katanya, Rabu (20/1).
Dia mengungkapkan, sebelumnya daging sapi dijual Rp110 ribu perkilogram. Tapi saat ini, seluruh pedagang di PIR menjual Rp120 ribu perkilogram. Harga setinggi itu biasanya hanya terjadi saat Idul Fitri.
"Kemarin Rp110 ribu, sekarang kenaikannya jadi Rp120 ribu. Makanya semua orang ingin libur. Kalau melihat sekarang bisa Rp170 ribu sekilo. Biasanya Rp120 ribu," terangnya.
Yusuf menerangkan, pihaknya mengalami penurunan penjualan. Jika biasanya sehari terjual daging 7 ekor sapi, saat ini hanya terjual paling banyak 4 ekor.
"Harapannya ingin murah, tapi gak mungkin. Kalau dari perusahaan belanja hari ini buat lebaran. Belanja di sana nggak kuat harganya. Kalau sehari 7 ekor, sekarang paling 4 ekor," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaMasuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram
Ketua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca Selengkapnya