Pedagang beras di Kelapa Gading ngeluh omzet menurun 20 persen
Merdeka.com - Isu beras plastik yang beredar di Bekasi begitu merasakan seluruh masyarakat terutama pedagang. Banyak yang mengaku omzetnya jadi menurun karena sepi pembeli.
Seperti pengakuan Juni (33), pedagang di Pasar Mandiri, Kelurahan Kelapa Gading Timur. Dia mengaku mengalami penurunan omzet sejak ramai berita beras sintetis.
"Sudah seminggu terakhir ini omzet penjualan beras saya menurun hingga jutaan rupiah," ujarnya yang juga pemilik Toko Agen Beras Sumber Rejeki di Blok M4C Nomor 17, Pasar Mandiri Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (26/5).
Juni memaparkan, dalam sehari biasanya toko dia menjual 50 karung beras ke restoran dan rumah makan. Tapi sejak isu beras sintetis berembus, tokonya hanya keluar 40 karung.
"Malah terkadang enggak sampe 30 karung. Itu juga karena mereka sudah taruh DP (down payment) jauh-jauh hari. Sejak hebohnya berita soal beras plastik, kerasa banget penurunannya," paparnya.
Selain Juni, Heru (61), pemilik Toko Sumber Anugerah Blok M4C Nomor 18 juga mengeluhkan isu beras plastik. Kabar beras palsu membuat pelanggannya banyak membatalkan pesanan hingga beberapa bulan ke depan.
"Kami jelas rugi, padahal selama ini kita mendatangkan stok dari Pasar Induk (Cipinang) sesuai dengan pesanan pelanggan, tapi kalau dari pelanggan tiba-tiba cancel orderan. Yakita yang rugi lah," ujar Heru.
Irwansyah (38) pemilik toko beras Subur Blok M4B Nomor 37 pun juga menuturkan kerugian karena isu beras plastik.
"Kami memang tidak tahu cara membedakan beras asli dan beras plastik, tapi setelah disosialisasikan petugas baru kita mengerti perbedaan beras plastik dan beras asli. Kalau beras yang saya jual ternyata setelah diperiksa ada kandungan beras plastik ya pasti saya akan komplain ke distributor dan minta diganti beras merek lain yang sudah teruji," tutup Irwansyah.
Mereka berharap agar pihak yang terkait seperti pemerintah maupun pihak kepolisian segera menelusuri dari mana munculnya beras plastik. Karena mereka yang paling utama terkena imbas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaPedagang di Jakbar Temukan Sekantong Plastik Berisi Peluru dan Granat
Seorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPedagang Gorengan Jadi Perwira, Langsung Bersalaman dengan Jenderal Bintang 4 TNI
Masih ingat dengan pria wisudawan Poltekad yang sebelumnya berprofesi menjadi penjual gorengan. Berikut kabarnya kini.
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca Selengkapnya5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca Selengkapnya