Merdeka.com - Salah satu penumpang Lion Air yang mendarat di laut di Bali pada 13 April lalu, salah satunya adalah pebalap sepeda downhill Risa Suseanty. Perempuan yang ikut terbang bersama suami Steven Wong hingga kini masih mengalami trauma.

Atas alasan itulah ratu downhiller Indonesia menolak santunan sebesar Rp 55 juta dari pihak maskapai. Baginya uang tidak bisa mengobati rasa trauma yang dialaminya hingga sekarang ini.

"Uang bukan segalanya, rasa trauma ini sampai sekarang tidak bisa hilang," kata Risa di sela-sela pemberian santunan kepada korban pesawat jatuh di Hotel Arion Swiss Belhotel Bandung, Selasa (23/4).

Dia masih ingin meminta penjelasan dari pihak maskapai mengapa pesawat bisa jatuh. Yang dia ketahui bahwa pesawat yang membawa 101 penumpang itu dalam kondisi normal. Apalagi pesawat jenis Boeing tersebut terbilang baru.

"Kami masih ingin memintai penjelasan dari pihak maskapai, bahkan kalau bisa kami ingin tunggu hasil dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," terangnya.

Menurutnya uang Rp 55 juta bukanlah obat utama atas insiden yang kali pertama dialaminya. "Kalau uang segitu dengan berapa kali balap saya bisa dapat. Tapi ini bukan soal uang," paparnya.

Peraih medali emas pada SEA Games 2009 ini mengaku tidak mengalami banyak luka. Hanya memar di bagian mata dan beberapa bagian tubuhnya, termasuk pinggang karena benturan. Itu juga sudah diobati di rumah sakit.

"Tidak terlalu parah memang, tapi saat saya latihan saya merasa sakit," ujarnya.

Risa ke Bali dalam rangka mengisi sebuah acara motivator yang diselenggarakan pihak swasta. "Saya di Bali rencananya cuma sehari, saya mau jadi pembicara di suatu acara," terangnya.

Risa adalah salah satu penumpang yang rencananya akan diberi santunan dari pihak Lion Air yang gagal landing. Pihak maskapai memberikan tali asih sebagai bentuk uang kaget kepada para penumpang. Sebanyak 101 penumpang diberikan Rp 55 juta.