PDP Meninggal Dunia di Banyumas Positif Terinfeksi Covid-19
Merdeka.com - Pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia saat perawatan di RS Margono Soekarjo Banyumas, Selasa (24/3) lalu terkonfirmasi positif covid-19.
Pasien perempuan berusia 53 tahun asal Kecamatan Purwokerto Utara ini, sebelumnya dirawat di rumah sakit Margono sejak Jum'at (20/3) lalu.
Bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan hasil laboratorium baru diterima dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta pada Jum'at (27/3). Hasil tes dikatakan Husein bahwa mendiang pasien tersebut dinyatakan positif covid-19.
"Telah kami terima konfirmasi, hasil tes adalah positif," kata Husein melalui siaran pers di akun aplikasi berbagi foto dan video miliknya, Jum’at (27/3).
Mendiang pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Solo, Jawa Tengah pada 24 Februari 2020 dalam tugas pekerjaan. Pada 9 Maret lalu, ia jatuh sakit. Ia lantas dirawat di RS Hermina sebelum dirujuk ke RS Margono Soekarjo pada 20 maret.
"Pada 24 Maret meninggal dunia. Pemberat penyakit adalah penyakit gula," kata Husein
Saat ini, perkembangan kasus positif covid-19 di Banyumas berjumlah 4 kasus. Rinciannya 1 pasien masih dirawat di RSUD Margono Soekarjo. Kondisi kesehatan pasien ini dilaporkan makin membaik.
2 pasien lainnya tengah dikarantina di tempat khusus. Kondisi keduanya dinyatakan oleh Husein dalam keadaan sehat. Sedang 1 pasien telah meninggal dunia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani
Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon
Selain itu, ditengarai juga ada peluang politisasi bansos yang bisa ditafsirkan sebagai menguntungkan paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Soroti Dugaan Politisasi Bansos: Kami Ajak Semua Mengawasi Penyalurannya
Kapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi
DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari
Baca SelengkapnyaMoeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah
Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaRespons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi
AHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca Selengkapnya