Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pawang hingga TNI pun tak berkutik dengan kera Bukit Menoreh

Pawang hingga TNI pun tak berkutik dengan kera Bukit Menoreh monyet. ©2012 Merdeka.com/Slamet Nusa

Merdeka.com - Pengerusakan dan penjarahan tanaman hasil bumi milik warga sekitar Kawasan Candi Borobudur oleh ratusan kera yang turun dari Bukit Menoreh sampai saat ini tidak bisa teratasi. Berbagai upaya sudah dilakukan setiap tahunnya oleh perangkat desa namun berbagai upaya itu mengalami kegagalan. Akibatnya, warga hanya bisa pasrah.

Upaya-upaya yang dilakukan warga dari tahun ke tahun sebetulnya sudah sering dilakukan. Mulai dari meminta bantuan aparat TNI-Polri. Meminta bantuan kepada petugas dan lembaga Perhutani setempat. Bahkan sampai-sampai mendatangkan pawang kera dari berbagai wilayah baik di sekitar Kawasan Bukit Menoreh maupun dari luar daerah.

"Mau bagaimana lagi? Kita hanya bisa pasrah saja mas. Jadi sampai sekarang jika musim kemarau datang pasti kita langganan kebun, sawah dan ladang kami pasti akan dirusak dan dijarah kawanan kera," ungkap Kepala Urusan Kesejahteraan (Kaur Kesra) Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng Jumat (21/9) Darmin saat ditemui merdeka.com di Kantor Desa setempat.

Upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh warga dan perangkat desa sendiri di antaranya mendatangkan aparat TNI dari Markas Arhanut di Kota Magelang. Puluhan aparat pernah melakukan perburuan terhadap kera-kera yang bersarang di Bukit Menoreh.

Bahkan, beberapa prajurit mengangkat senjata untuk menembaki kera-kera. Namun, sampai sekarang keberadaan kera-kera itu masih ada. Upaya tentara untuk membasmi kawanan kera dengan menembakan peluru tajam kera tidak membuahkan hasil.

"Memang saat itu sekitar tahun 2000 an, ada seorang komandannya yang mempunyai kelebihan, istilah orang jawa 'orang pinter'. Dia berhasil menembak dua ekor kera. Sebelum menembak pelurunya dikasih tinja kerbau milik warga kemudian diberi doa-doa dan berhasil menembak mati dua ekor kera. Tapi sampai sekarang kera-kera itu masih tetap muncul," ungkapnya.

Sementara, Suyanto Kepala Dusun (Kadus) Ngargosari, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur menceritakan warga pada tahun 2001 juga sempat mengundang seorang pawang kera dari Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang yang menggunakan dua ekornya anjing pelacak untuk memburu kera-kera. Yang terjadi dua ekor anjing jenis helder itupun tewas setelah dicabik-cabik oleh ratusan kera.

"Awalnya sang pawang sombong dan sesumbar jika perburuanya untuk menangkapi kera-kera dengan dua anjing pelacak andalannya itu maka kera-kera akan tertangkap. Katanya wong tangkap celeng (babi hutan) saja bisa. Apalagi tangkap kera, gampang katanya. Tetapi dua anjing itu terlepas dari sang pawang saat kejar kera-kera. Setelah dicari-cari kedua anjing yang saat itu seharga 1,5 juta itu tewas tercabik-cabik oleh kera," tegasnya.

Sang pawangpun dengan perasaan kecewa menyatakan gagal untuk membasmi komunitas dan habitat kera yang sudah meresahkan warga Borobudur. Akhirnya sang pawang menyatakan dan mengakui angkat tangan karena tidak berhasil membasmi kawanan kera.

Kera-kera ini tersebar dan bersarang di tiga titik sarang yaitu di Kawasan Watu Putih, lereng Bukit Menoreh Desa Ngargogondo dan lereng Bukit Menoreh Desa Majak Singi. Ketiganya masih berada di wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Tidak hanya itu, saking jengkelnya dengan keberadaan kera yang mengganggu, warga lalu berupaya untuk meracuni kera-kera dengan cara membubuhkan racun pada beberapa tanaman dan buah-buahan. Cara itupun tidak membuahkan hasil walau dengan menggunakan racun yang paling ampuh.

Akibatnya, saat ini ratusan warga di empat desa yaitu Desa Ngargogondo, Desa Candirejo, Desa Giri Tengah dan Desa Sambeng di Kecamatan Borobudur itu hanya bisa pasrah. Mereka selalu bermain petak umpet untuk menghalau kera-kera yang nakal dan menjengkelkan itu. Mereka rela setiap harinya hanya bisa menghalau dengan menembaki kera dengan ketapel jika tanaman dirusak dan dijarah.

Namun, anehnya dari pengakuan beberapa warga di empat desa itu kera-kera ini tidak bisa bersahabat dengan kaum laki-laki. Tetapi dengan perempuan mereka bisa diajak bercanda dan mendekat dengan kaum wanita di desa-desa yang tersebar di beberapa titik di Kawasan Bukit Menoreh itu.

Selain itu, ada kejadian yang aneh juga menimpa Zarkoni warga Dusun Malangan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur saat berupaya mengejar-ngejar kera dari Bukit Menoreh yang sering merusak dan menjarah tanamannya. Saking jengkelnya, dia nekat meracuni kera-kera yang juga sempat memakan buah mentimun yang dibubuhi racun.

Kera-kera tidak mati, malah Zarkoni malam harinya bermimpi dan dalam kondisi setengah sadar ditemui oleh seekor kera yang kemudian berubah menjadi manusia tua dengan ciri-ciri mengenakan jubah hitam, berambut putih panjang dan berjenggot putih. Usai mendengar cerita itu, para wargapun memberikan nama kepada 'kepala suku' kera-kera itu dengan sebutan Mbah Jenggot. Jika kawanan kera datang mengganggu warga langsung menyebut nama Mbah Jenggot itu dan sang kera-kera itu langsung menyingkir.

"Dalam mimpinya itu, laki-laki yang ditemuinya itu berkata; "Nek kok teruske anak putumu tak sapu lebho (Kalau kamu teruskan niatmu untuk membasmi kera-kera itu saya tumpas kamu, keluargamu dan anak cucumu sampai habis)," ungkapnya.

Akhirnya dengan rasa penasaran dan takut, Zarkoni mengurungkan niat dan berhenti berupaya untuk membunuh kera-kera itu dengan cara meracuni dengan menggunakan buah mentimun. Sampai saat ini, jika kera-kera berdatangan, Zarkoni hanya menghalau sang kera dengan alat tradisional berupa ketapel atau dalam bahasa Jawa nya belandring.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Momen Ibu-ibu Heboh saat Lihat Anggota TNI Terjun Payung, Aksinya Curi Perhatian Warganet

Momen Ibu-ibu Heboh saat Lihat Anggota TNI Terjun Payung, Aksinya Curi Perhatian Warganet

Ibu ini terus berteriak pada rombongan TNI yang sedang terjun payung ini.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!

Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!

Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya