Paus terdampar di Pantai Tanjung Jabung Timur Jambi
Merdeka.com - Lagi-lagi paus terdampar di wilayah perairan nusantara. Kali ini seekor paus dilaporkan terdampar di pantai timur Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Ahmad Riyadi Pane mengatakan, berdasarkan laporan dari Kades Sungai Jambat, paus dengan panjang sekitar 13 meter itu ditemukan warga setempat pada Kamis (6/9) malam.
"Warga sempat menyiram paus ini dengan air garam dengan harapan tetap hidup," ujar Ahmad Riyadi Pane seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/9).
Namun paus tersebut akhirnya mati pada Jumat (7/9) sore. Ahmad mengatakan, DKP Tanjabtim tengah berkoordinasi dengan DKP Provinsi Jambi untuk menindaklanjuti penanganan bangkai mamalia raksasa tersebut.
Ahmad juga menyebutkan selama ini belum pernah sekalipun ada temuan ikan besar terdampar di pantai timur Tanjung Jabung Timur.
Sementara itu, Kasi Wilayah III Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Jambi Nurasman mengatakan, BKSDA Jambi tengah menurunkan tim guna mengecek langsung kondisi paus tersebut.
"Kami sekarang posisinya dalam perjalanan menuju lokasi. Informasi jelasnya kami belum tahu pasti jenisnya," ujarnya.
Menurut dia, posisi Desa Sungai Jambat cukup jauh dan hanya bisa ditempuh melalui jalur laut. Kondisi lokasi paus yang terdampar juga dikelilingi oleh lumpur dan hutan mangrove.
Dihubungi terpisah, salah seorang warga Desa Sungai Jambat, Agus mengatakan, paus tersebut sebelumnya pertama kali dilihat oleh sopir speedboat Sungai Benuh pada Jumat (7/9).
"Ketika pertama kali dilihat, paus masih dalam keadaan hidup, tapi keberadaan paus masih diacuhkan sopir speedboat," ujarnya.
Namun ketika dicek oleh beberapa warga, ikan tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi. Kondisi badan ikan terlihat masih utuh.
Warga memperkirakan, kematian paus tersebut disebabkan karena masuk ke dalam lekukan laut, sehingga binatang raksasa itu tidak dapat keluar dari lekukan dan akhirnya mati.
"Sekarang kami biarkan saja, mau didorong bangkainya ke tengah laut juga tidak mungkin. Kecuali air laut pasang besar, baru bisa bangkai ikan paus dipindahkan," jelasnya.
Kades Sungai Jambat Edi Leonardo MS mengatakan, bangkai paus tersebut saat ini menjadi tontonan ratusan warga di daerah itu. "Kondisinya sudah jadi bangkai sekarang dan jadi tontonan ratusan warga dari beberapa desa di sini," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaUntuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnya