Paulus Waterpauw Minta Lukas Enembe Mundur: Hedonisme, Tidak Pantas Jadi Pemimpin
Merdeka.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw meminta Lukas Enembe mundur dari jabatannya karena tersangkut kasus dugaan suap dan ditetapkan tersangka oleh KPK. Menurutnya, Enembe juga tidak pantas memimpin Papua karena kehidupannya yang berfoya-foya.
"Apalagi hedonisme yang ditunjukkan dengan cara menghabis-habiskan uang rakyat. Menurut saya tidak pantas menjadi pemimpin itu. Lebih baik dia mundur saja dari pada nanti dia ditangkap KPK," kata Paulus di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).
Mantan Kapolda Barat ini menilai, Lukas Enembe tidak bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Dia berujar, perilaku Lukas Enembe memalukan.
"Dalam hati saya menangis melihat masyarakat yang ditinggal pemimpinnya tanpa bertanggung jawab. Sedih hati kita ini. Dan bikin malu menurut saya," ujarnya.
Secara pribadi, Paulus meminta Lukas Enembe untuk mundur. Menurutnya, Lukas Enembe tidak mampu mengurus Papua.
"Saya yang meminta mundur saja. Kalau tidak mampu, mendingan mundur," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaLukas sempat minta berdiri. Saat dibantu kerabatnya untuk berdiri, tak lama kemudian Lukas mengembuskan napas terakhirnya.
Baca SelengkapnyaLukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaLukas Enembe merupakan terpidana kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemprov Papua
Baca SelengkapnyaLukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pukul 11.00
Baca SelengkapnyaJulius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat
Baca Selengkapnya