Pasien dengan Penyakit Kronis Diminta tidak Usah Takut Berobat ke RS
Merdeka.com - Pandemi virus corona menyebabkan sejumlah orang takut berlebihan untuk keluar rumah maupun berobat ke rumah sakit. Ketakutan berlebihan karena khawatir tertular virus ini disebut dengan Covid fobia. Hospitals Director Siloam Hospitals TB Simatupang, dr Harijanto Solaeman SpP mengatakan pasien yang memiliki penyakit kronis dan diharuskan ke rumah sakit, tidak perlu khawatir dan takut untuk berobat.
"Jadi tidak perlu takut ke rumah sakit. Ini merupakan cara kami beradaptasi dengan new normal, berdamai dengan Covid-19," kata Harijanto dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (28/5).
Sementara itu, dokter spesialis paru dr Henie Widowati Sp.P mengatakan, guna memutus rantai penularan Covid-19, berbagai imbauan telah dikeluarkan mulai dari pemakaian masker, cuci tangan hingga pembatasan aktivitas di luar rumah. Mengingat penularan virus ini terjadi akibat adanya droplet atau percikan air liur ataupun bersin dari orang yang positif Covid-19.
Henie menilai imbauan bagi masyarakat untuk tidak ke rumah sakit apabila kondisi tidak terlalu darurat dianggap efektif untuk jangka pendek namun tidak untuk jangka panjang.
"Imbauan seperti ini bisa membantu dalam jangka waktu pendek. Namun, jika dalam kondisi terlalu lama ini bisa menjadi bom waktu," ungkapnya.
Henie meminta agar warga tidak perlu takut berobat ke rumah sakit, sehingga risiko adanya keterlambatan diagnosis penyakit non-Covid dan membuat angka kematian menjadi lebih tinggi bisa dihindari.
"Ini perlu diwaspadai untuk khalayak umum, terutama pada mereka yang memiliki penyakit berat dan kronis, seperti jantung, diabetes, dan lainnya. Jika memang ada gejalanya tetap harus ke rumah sakit. Tentunya dengan jaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan," jelas dia.
Untuk itu, lanjut Henie, diperlukan protokoler keamanan yang diterapkan rumah sakit untuk pasien non-Covid, demi memberikan kepastian keamanan kepada para pasien sehingga bisa dilayani dengan baik. Menurutnya, Siloam Hospitals TB Simatupang telah menerapkan protokoler keamanan yang diberlakukan bahkan sejak awal pandemi terjadi. Mulai pre hospital, screening, hingga pelayanan saat di rumah sakit. Pre hospital yang dimaksud adalah pelayanan rumah sakit yang bisa dilakukan di rumah. Salah satunya adalah dengan telemedicine atau tele konsultasi, drive thru, dan layanan home visit.
"Pada proses screening sudah dilakukan saat masuk ke rumah sakit dengan melakukan pemeriksaan rapid test. Dengan hasil yang didapat, akan dilakukan pemisahan ruangan atau area antara pasien yang non dengan Covid. Di dalam gedung pun kami telah menerapkan berbagai protokoler yang ketat. Salah satunya pembatasan jumlah orang dalam lift," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya