Pascabentrok di Medan, PP dan IPK minta kader menahan diri
Merdeka.com - Dua ormas kepemudaan, Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK), di Medan, mengimbau kadernya menahan diri pascabentrok menewaskan dua orang. Mereka meminta kasus itu diserahkan pada proses hukum.
"Imbauan kami kepada seluruh kader IPK menahan diri, sesuai perintah Ketua Umum Bapak Budi Panggabean. Serahkan semua kepada hukum supaya Medan ini aman. Kami akan mengawal proses hukum itu," kata Ketua DPD IPK Medan, Thomas Purba, di kantor DPD IPK Kota Medan, Jalan Burjamhal, Senin (1/2).
Thomas juga menyatakan, bentrok di dekat kantor MPW PP, Jalan Thamrin, Medan, bukanlah hal yang direncanakan. "Waktu itu anggota kita mau menghadiri pelantikan di Denai di Jalan Pelajar. Awalnya mau lewat Jalan Asia. Karena macet, mereka lewat Thamrin. Entah bagaimana sampai di depan MPW PP, mungkin ribut mulut, mereka bentrok di sana," ujar Thomas.
Thomas melanjutkan, bentrok itu terjadi spontan dan tidak direncanakan. "Tidak ada perencanaan penyerangan. Itu hal yang tidak terduga. Sebagai ketua, saya tidak ada memerintahkan anggota untuk bentrok. Logikanya, kalau kami mau menyerang, masa ada perempuan dan anak-anak yang ikut di dalam mobil," ucap Thomas.
Ikatan Pemuda Karya Medan ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Thomas meminta aparat menyelidiki bentrok ini secera terbuka. Penegak hukum pun diminta adil.
Pihak IPK memastikan dua kadernya tewas dalam bentrok itu. Monang Hutabarat tewas di Jalan Asia, dan Roy Silaban tewas di Jalan Brigjen Katamso, Kampung Baru. Selain itu terdapat sejumlah korban luka.
"Semua sudah pulang dari rumah sakit," lanjut Thomas.
Mereka mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari pihak kepolisian, tiga dari empat tersangka pelaku pembunuhan Monang Hutabarat sudah ditangkap. Lima pembunuh Roy Silaban juga sudah diringkus.
"Masih ada pelaku perusakan. Tapi soal nama-nama, silakan konfirmasi ke polisi," kata Markus Kaban dari LBH IPK yang mendampingi Thomas.
Polisi belum mengkonfirmasi penangkapan ini. Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz, belum menjawab pesan pendek dilayangkan wartawan.
Pelaksana harian Ketua MPW PP Sumut, Kodrat Shah, juga mengimbau kadernya menahan diri. "Saya meminta seluruh anggota PP menahan diri. Jangan sampai terpancing dan melakukan langkah yang tidak baik. Berikan kepercayaan kepada polisi," kata Kodrat.
Bentrok antara massa IPK dan PP terjadi di sekitar Jalan Thamrin dan Jalan Asia, Medan, Sabtu (30/1) sore. Peristiwa itu menewaskan Monang Hutabarat (49), dan melukai sejumlah lainnya termasuk perempuan dan anak-anak.
Aksi kekerasan itu juga meluas ke kawasan Jalan Brigjend Katamso, Kampung Baru, Medan. Posko ormas kepemudaan ada di kawasan itu juga dibakar dan dirusak. Dua sepeda motor pun dibakar. Belakangan seorang bernama Rio Silaban dikabarkan tewas di lokasi ini.
Ketegangan terjadi hingga Minggu (31/1). Polisi melakukan penjagaan ketat karena PP melakukan pelantikan MPC di Lapangan Benteng, Medan. Sempat terjadi ketegangan di beberapa lokasi saat massa melakukan konvoi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu
Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaCak Imin Klaim Belum Ada Lobi dan Tawaran Jabatan agar PKB Tak Ikut Hak Angket Pemilu 2024
Cak Imin mengungkapkan belum ada lobi dan tawaran dari pemerintah atau paslon Prabowo-Gibran untuk menolak hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Mensos Idrus Marham Dipanggil KPK Terkait Kasus Wamenkum HAM
Idrus mengaku tidak ada persiapan khusus pada pemanggilan dirinya kali ini.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo
Jika Ganjar melakukan blusukan masyarakat berbondong-bondong hadir
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca Selengkapnya