Merdeka.com - Pemprov Jawa Tengah melalui Bank Jawa Tengah memberi bantuan kepada 3.760 pedagang korban kebakaran Pasar Johar dan Pasar Yaik di Jalan H Agus Salim Kota Semarang, Jawa Tengah masing-masing sebesar Rp 3 juta. Total nilai bantuan yang diberikan adalah Rp 11 miliar.

"Soal permodalan, kita coba ikhtiar, coba gandeng Bank Jateng kita hitung yang disambatke (dikeluhkan) pedagang tidak hanya soal lokasi baru. Tapi juga pedagang modalnya kesulitan mencari," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Ruang Kerja Kantor Gubernur Pemrov Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (13/5) pagi.

"Kami berikan bantuan modal tiga skema. Skema pertama bantu pedagang jumlah 3.760 pedagang dari data itu belum ngerti kelas. Mudah-mudahan data baik. Dalam rangka ringankan beban kita sediakan anggaran kisaran disesuaikan kapasitas, sekitar Rp 3 jutaan. Kecil dapat kecil yang gede juga tidak lebih dari Rp 3 juta. Totalnya Rp 11 miliar," jelasnya.

Ganjar memaparkan, selain dana sosial kemitraan dari CSR Bank Jateng bagi pedagang korban Pasar Johar dan Pasar Yaik yang terbakar, Pemprov Jateng juga memberikan dua bantuan kredit ringan lainnya, yakni bantuan kredit produktif kepada para pedagang dengan plafon besaran kredit antara Rp 3 juta sampai Rp 20 juta.

"Kedua akan berikan fasilitas kredit produktif Rp 3 juta sampai Rp 20 juta bunga tidak komersil. Kita dorong kredit usaha produktif kepada mereka Bank Jateng siap," paparnya.

Selain itu, Ganjar menjelaskan Bank Jateng juga menyediakan kesempatan kepada para pedagang kelas menengah keatas untuk mengajukan kredit jenis Kredit Usaha Produktif (KUP) dengan plafon besaran lebih dari Rp 20 juta. Langkah pemberian kredit lunak ini diambil untuk menenangkan kondisi para pedagang. Sehingga roda perekonomian di Pasar Johar yang dilakukan oleh para pedagang bisa bangkit kembali.

"Permodalan bisa selesai dengan kita bantu kredit dari Bank Jateng. Saya ingin memastikan itu. Agar pedagang lebih ayem," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menjelaskan untuk mendapatkan lunak atau kredit ringan tersebut, Bank Jateng akan bekerjasama dengan Dinas Pasar Pemkot Semarang dalam penyaluranya.

"Untuk dapat Rp 3 juta kita bekerjasama dengan Dinas Pasar Pemkot Semarang supaya tidak ada penumpang liar. Kita gunakan dari Dinas Pasar untuk meyakinkan itu. Karena ini musibah, kita cepat dan pedagang harus jujur dan mempercepat mereka berusaha," ungkapnya.

Kredit ini dikucurkan saat para pedagang menempati lokasi pemindahan sementara pedagang korban kebakaran Pasar Johar dan Pasar Yaik di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gadjah Raya, Kota Semarang.

"Akan dikoordinir dinas pasar yang mempunyai data mereka. Yang dapat kita pastikan mau masuk ke MAJT relokasi. Sekaligus untuk menumbuhkan minat mereka ke MAJT," ungkapnya.

Supriyatno menjelaskan bantuan sosial ini sifatnya kemitraan diambil dari dana CSR Bank Jateng. Diharapkan bantuan sebesar masing-masing Rp 3 juta ke pedagang ini bisa membangkitkan aktivitas pedagang kembali.

"Rata-rata perorang Rp 3 juta untuk sebanyak 3.760 pedagang dikali Rp 3 juta totalnya sekitar Rp 11 miliar. Ini dana sosial program kemitraan. Tidak harus kembalikan tapi harus tetap bisa bergulir. Inisiatif ini apakah bisa bergulir dan berkembang," jelasnya.