Pasar Jadi Klaster Baru Covid-19, Menko PMK Minta Protokol Kesehatan Diperketat

Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengakui, kalau pasar menjadi salah satu yang harus diwaspadai akan timbulnya klaster baru Virus Corona atau Covid-19. Di mana sebelumnya Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat pada hari ini ada 529 pedagang positif Covid-19.

"Pasar memang tempat kerumunan yang paling rawan. Potensi untuk menjadi klaster sangat tinggi," kata Muhadjir saat dikonfirmasi, Sabtu (13/6).

Namun, menurutnya, di sisi lain pasar juga merupakan nadi perekonomian di Indonesia yang sangat vital. "Oleh sebab itu, pembukaan kembali pasar harus diprioritaskan. Akan tetapi juga pengawasan serta penegakan protokol kesehatan di wilayah ini harus dilakukan dengan ketat," kata dia.

"Antara lain harus sering dilakukan rapid test terhadap semua awak pasar. Juga disediakan fasilitas pertolongan pertama darurat Covid," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengaku sulit untuk mengatur protokol kesehatan di pasar, karena diduga menjadi banyaknya ditemukan kasus positif Virus Corona atau Covid-19 di kluster pasar tradisional. Hal ini disampaikan oleh Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro.

Juri mengatakan, bahwa pasar tradisional sejak awal tidak ditutup dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka menghindari adanya penularan Covid-19. Pasalnya, pemerintah ingin pasar menjadi sumber pemenuhan kebutuhan aktivitas ekonomi masyarakat.

"Social distancing di pasar ini memang sulit dikendalikan, kecuali ada beberapa pasar yang oleh pemerintah daerah dan pengelola pasar bisa dilakukan penyesuaian untuk adanya physical distancing, tapi dibeberapa daerah belum bisa," katanya dalam diskusi yang disiarkan akun YouTube MNC Trijaya bertajuk 'New Normal Lintas Negara', Sabtu (13/6).