Panitia FLS2N sebut 24 siswa keracunan tanggung jawab Kemendikbud
Merdeka.com - Kepala Dinas Pendidikan Sumsel yang juga ketua panitia lokal, Widodo, menyebut peristiwa keracunan makanan yang dialami 24 siswa peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar di Palembang, merupakan tanggungjawab Kemendikbud. Menurutnya panitia lokal hanya bertanggungjawab dalam opening dan closing ceremony saja.
Dikatakannya, seluruh operasional, akomodasi, termasuk persediaan makanan bagi peserta ditanggung sepenuhnya panitia pusat yang ditunjuk Kemendikbud selaku pelaksana utama kegiatan tersebut. Sedangkan Provinsi Sumsel hanya sebagai daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
"Kami cuma ditugaskan dalam pembukaan dan penutupan saja. Selain itu, termasuk makanan peserta ada di Kemendikbud," ungkap Widodo saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (29/8).
Meski demikian, pihaknya tetap mencari tahu penyebab pasti keracunan tersebut. Bisa jadi, makanan yang disantap para korban bukan berasal dari panitia atau hotel tempat mereka menginap. Sebab, korbannya hanya sedikit dibanding total peserta yang mencapai ribuan siswa.
"Mungkin saja mereka makan di luar, karena cuma ada 24 saja yang keracunan, padahal ribuan peserta yang lain tidak apa-apa," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada statement resmi dari pihak rumah sakit maupun panitia Kemendikbud terkait peristiwa ini.
Diberitakan sebelumnya, 24 siswa peserta FLS2N yang digelar di Palembang dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Palembang karena diduga keracunan makanan setelah mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus-menerus.
Berdasarkan data yang didapat dari petugas informasi Rumah Sakit Bunda Palembang, seluruh korban masuk ke instalasi gawat darurat (IGD), Jumat (28/8) malam. Setelah mendapatkan perawatan dokter, para korban dibolehkan pulang subuh tadi.
Ke 24 peserta yang mengalami keracunan makanan tersebut di antaranya 8 kontingen Jawa Tengah, 9 siswa dari Jawa Barat, dan 7 siswa dari Banten.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang
Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaDatangi Binus School Serpong Pasca-Perundungan, KPAI Pastikan KBM Siswa Berjalan Lancar
Komisi Perlindungan Anak Indonesia bersama P2TP2A mendatangi Binus School Serpong pasca-perundungan yang melibatkan siswa di sekolah itu.
Baca SelengkapnyaKeseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga
Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Lanjutan pada 26 TPS di Palembang
Bawaslu Palembang merekomendasikan pemungutan suara lanjutan (PSL) pada 26 TPS lantaran ditemukan masalah mendasar saat pemilu 14 Februari lalu.
Baca SelengkapnyaGuru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaSiswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian
Mereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaSemarakkan HUT ke-78 RI, TNI Adakan Perlombaan untuk Pelajar dan Masyarakat Kenyam Nduga Papua
Aksi TNI adakan acara perlombaan untuk semarakkan HUT ke-78 RI di Papua ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaTugas PPS Pemilu, Wewenang, Kewajiban, dan Syarat Mendaftarnya
Panitia Pemungutan Suara, atau yang biasa disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu.
Baca Selengkapnya