Panik dan takut, penyakit akut para pejuang kelas cinta

Merdeka.com - Sudah ribuan orang baik pria maupun wanita dewasa menimba ilmu di kelas cinta Hitman System, milik Lex dkk. Mereka yang datang dalam keadaan galau, berharap dapat masukan dan semangat baru agar kehidupan percintaan lebih beruntung dari sebelumnya.

Menurut Lex, masalah keberhasilan sebuah hubungan baik pacaran maupun rumah tangga hanya ditentukan oleh satu hal selain takdir Sang Kuasa. Yakni membangun sebuah komunikasi yang baik.

"Makanya kita ajarkan pola komunikasi dengan lawan jenis, pada pria maupun wanita single. Karena biasanya, mereka yang single permasalahannya cuma satu yakni sulit komunikasi," jelas Lex saat berbincang santai dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Lex menambahkan, masalah lain yang membuat si pejuang cinta susah membangun sebuah hubungan serius karena dilanda ketakutan. Biasanya, mereka takut jika usaha yang dilakukan menjadi sia-sia karena si target justru tak memberi respon positif.

"Bingung menghadapi rasa takut. Kalau nggak takut, bingung," tambahnya.

Di kelas pengembang diri Hitman System, kata Lex, dua hal itulah yang akan dihilangkan. Peserta tak boleh terbesit ketakutan dan panik.

"Kita beri tahu mereka gimana caranya biar nggak takut. Kita melatih kepercayaan diri, juga melatih pola pikir yang bener tentang lawan jenis," jelasnya.

Contohnya, baik peserta pria maupun wanita diminta selalu memikirkan topik menarik yang bakal jadi bahan perbincangan saat bertemu lawan jenis. Dengan cara ini, Lex yakin kepanikan tak muncul karena bahan obrolan telah dikuasai.

"Biasanya saya suruh hafal topik yang mau dibicarakan. Untuk mempermudah kepanikan daftar obrolan disiapin, kalau memang sudah cocok nggak perlu pakai bocoran juga enak. Tapi di awal belum berani," ungkap alumni Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia ini.

Biasanya, lanjut Lex, banyak hal yang membuat seseorang takut dan panik ketika berhadapan dengan lawan jenis. Seperti merasa dirinya kurang menarik, kurang kaya, kurang gemuk atau kurang apa sesuatu. Atau juga sebaliknya, mapan tapi tahu bagaimana menjadi orang yang menyenangkan buat lawan jenis.

"Kalau sudah ketemu orang yang disuka, suka mumet. Padahal apa saja bisa jadi bahan omongan tapi karena terlalu pusing buka omongan, jadi ribet sendiri," pungkasnya.

Maka itu, dengan kelas yang dibuat Lex bersama dua rekannya diharapkan peserta tak membuang jauh dua hal penyebab sulitnya mendapatkan hubungan romansa berkualitas. Yakni penakut dan panik.