Panglima: Wanita TNI yang mau pakai jilbab, pindah ke Aceh
Merdeka.com - Polri sudah memperbolehkan anggotanya untuk mengenakan jilbab. Para wanita TNI pun berharap aturan tersebut bisa diikuti TNI. Namun rupanya penggunaan jilbab secara menyeluruh di tubuh TNI belum mendapat lampu hijau dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, pihaknya mengakomodasi bagi wanita TNI untuk menggunakan jilbab dalam melaksanakan tugasnya sebagai prajurit, namun penggunaan jilbab itu hanya diperuntukkan bagi Wanita TNI yang bertugas di Aceh.
"Aturannya sudah kita buat, tak ada larangan. Kalau mau pake jilbab, tinggal pindah ke Aceh, selesai persoalan," kata Panglima TNI menanggapi pernyataan salah satu prajurit Wanita TNI saat memberikan pengarahan di Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur. Demikian dikutip dari antara.
Menurut Moeldoko, permasalahan itu tak perlu didiskusikan kembali karena sudah tertuang dalam peraturan Panglima TNI.
"Prinsipnya, kita tidak kaku. Kita akomodasi. Kalau mau pake jilbab bertugasnya di Aceh. Kalau ada yang berminat, tinggal ajukan saja ke atasannya," ujarnya.
Dalam tanya jawab itu, salah seorang prajurit dari Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) meminta penjelasan dari Panglima TNI tentang penggunaan jilbab bagi Wanita TNI.
"Dalam ajaran Islam, pemakaian jilbab diwajibkan. Apakah Wanita TNI bisa menggunakan jilbab dalam melaksanakan tugasnya?. Kalau ada aturannya, wanita TNI juga menginginkan menggunakan jilbab," kata prajurit wanita itu.
Sejumlah negara diketahui sudah mengizinkan personel wanita mengenakan jilbab. Negara jiran Malaysia tak mempermasalahkan pemakaian jilbab. Di Pakistan bahkan sudah ada pilot pesawat tempur yang mengenakan hijab.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaMomen jenderal berprestasi sematkan baret cokelat ke ulama ternama Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaMeski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya