Panglima TNI: Tak ada kompromi bagi prajurit bentrok di Karawang
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, tidak ada kompromi bagi para pelaku bentrokan antara TNI AD dengan personel polisi di Karawang, Jawa Barat. Siapapun yang terlibat, mereka harus siap-siap untuk menerima sanksi sesuai dengan kesalahannya.
"Sanksi jelas, tidak ada kompromi," tegas Jenderal Moeldoko di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11).
Mantan KSAD itu menjelaskan, setiap anak buahnya yang terlibat dalam kasus pidana akan mendapatkan hukuman. Apalagi, berujung pada kekerasan dan pengrusakan.
"Tindak pidana tidak ada cerita," ucapnya singkat.
Guna mencegah kejadian serupa terulang, Jenderal Moeldoko telah memerintahkan jajarannya untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh pasukannya. Termasuk bagaimana membangun hubungan baik dengan aparat kepolisian.
"Kita sedang mengambil kerangka dalam membangun hubungan bersama kepolisian, ini yang kadang-kadang tempramen. Tidak ada kaitan dengan kebijakan," tandasnya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), penyerangan berawal dari kasus cekcok yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.
Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu. Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.
Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.
Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Beri Pangkat Jenderal TNI Kehormatan, Prabowo: Kayaknya Berat Yah
Penghargaan yang didapat Prabowo sesuai Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaBesok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4
Prabowo sendiri pensiun dari TNI dengan pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca Selengkapnya