Pangkostrad digadang jadi Ketum PSSI, ini komentar Menpora Imam

Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka kesempatan seluas-luasnya untuk siapapun yang mau menjadi Ketua Umum PSSI. Menurutnya, siapapun itu harus membawa PSSI lebih baik lagi ke depannya.

Tak kecuali, Direktur PS TNI Letnan Jendral (Letjen) Edy Rahmayadi yang disebut-sebut akan memimpin PSSI. Imam menyerahkan sepenuhnya kepada pemilik suara di Kongres PSSI.

"Saya tidak tahu itu urusan pemilik suara, silakan itu kewenangan PSSI dan pemilik suara, karena proses pembekuan itu sudah kami cabut, kami (pemerintah) silakan sekarang pilihan terbaik bagi pemilik suara untuk menentukan mereka carilah pemimpin yang baik yang cinta kepada sepakbola," ujar Imam kepada wartawan saat hadiri rapat bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5).

Politikus PKB ini hanya meminta PSSI dapat menjamin eksistensi atau kehadiran pemerintah dalam tata kelola persepakbolaan melalui pengawasan dan pengendalian yang ketat oleh pemerintah. Khususnya, dia berpesan agar kompetisi sepakbola dilakukan dengan jujur dan adil demi kemajuan olahraga paling ternama di dunia ini.

"Mulai penyelanggara sepak bola yang fair, jujur, transparan dan pengelola supporter yang baik, klub profesional, tidak rangkap jabatan federasi dan klub. Pantau perubahan ini dengan baik, jangan sampai PSSI dan klub berjalan dengan sendiri-sendiri," jelas dia.

Soal jabatan Edy sebagai Pangkostrad, Imam memilih menyerahkan mekanisme kepada kongres PSSI. Apakah nanti harus mundur sebagai jenderal TNI atau tidak.

"Nanti aturanya seperti apa di kongres, kami mendukung siapapun, dan saya minta jangan ada lagi ulangi kasus yang sama seperti yang dulu. Terbuka semua, sesuai aturan atau tidak," ungkapnya.