Merdeka.com - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaja membantah bahwa beberapa tempat di Jabar dijadikan pelatihan para teroris. Dia memastikan bahwa di wilayah Jabar tidak ada gerakan sporadis hingga menjadi pusat untuk membentuk seorang menjadi teroris.

"Ga ada di Jabar itu tempat yang dijadikan camp teroris," katanya diacara HUT ke-67 Kodam III Siliwangi di Makodam III Siliwangi, Bandung, Senin (20/5).

Jabar sebelumnya memang dibuat heboh lantaran terjadi pergerakan jaringan teroris. Garut disebut-sebut salah satu tempat yang menjadi camp teroris.

"Mereka tidak ada camp secara khusus, tapi mungkin mencari tempat-tempat yang jauh dan tak terjangkau. Mereka melakukan latihan spontan," jelasnya.

Pihaknya kini terus mendeteksi riak-riak keberadaan teroris di Jabar. Itu dimaksudkan untuk mengantisipasi dini adanya pergerakan teroris.

"Babinsa dan Babinkamtibmas selalu bersama-sama mewaspadai dengan adanya deteksi. Ini sudah dilakukan. Kami selalu mencocokkan data pendatang kepada Densus 88," ujarnya.

Menurutnya itu terbukti dengan adanya penggerebekan yang dilakukan di Cigondewah. Bahkan membekuk teroris lainnya di wilayah Jawa Barat. "Itu kan berkat kerja sama," jelasnya.

Pihaknya kini terus mewaspadai. TNI mengerahkan personel Babinsa yang berkoordinasi dengan Babinkamtibmas di setiap daerah. Ada sekitar 4.900 personel di Jabar-Banten agar mewaspadai tamu pendatang.

"Terutama tamu yang menyewa rumah atau indekos. Mereka kini diharuskan melapor ke RT dan RW," jelasnya.