Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panduan New Normal ala Menkes Rawan Timbulkan Kerumunan di Tengah Pandemi

Panduan New Normal ala Menkes Rawan Timbulkan Kerumunan di Tengah Pandemi Check Point Pengawasan PSBB. ©2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai tidak tepat pemerintah Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 untuk menghadapi new normal. Aturan tersebut, dia nilai hanya akan membuat kebanyakan orang melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan kembali membuat kerumunan di publik.

Sebab, pemerintah memperbolehkan pekerja beraktivitas kembali. Namun, di sisi lain akan bahaya karena mata rantai penyebaran Covid-19 belum terputus.

"Konsekuensinya, jalanan akan ramai kembali. Pasar-pasar, mal-mal, industri, perkantoran, dan tempat kerja lainnya dipastikan akan ramai. Saya menilai, ini masih rawan. Apalagi faktanya, virus covid-19 belum bisa diputus mata rantai penyebarannya," kata Saleh kepada wartawan, Senin (25/5).

Saleh menilai, tidak ada yang baru dalam aturan Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri. Menurutnya, Keputusan Menkes tersebut sudah diterapkan dan tersosialisasikan di masyarakat.

"Tanpa ada keputusan itu, hal-hal yang diatur itu sudah diketahui banyak orang. Apalagi perusahaan dan industri. Bahkan sebagian besar telah melaksanakan apa yang ada dalam keputusan itu," ucap politikus PAN itu.

Menurut Saleh, ada lima poin penting yang diatur dalam Keputusan Menkes itu. Pertama, pengukuran suhu tubuh ketika masuk kerja. Aktivitas tersebut sudah diterapkan di perkantoran. Namun tidak ada jaminan seseorang terdeteksi positif virus corona.

"Sebab, pada faktanya ada orang tanpa gejala (OTG) yang justru positif Corona," ucap Saleh.

Kedua mengenai perusahaan tidak menerapkan lembur yang diharapkan untuk jaga jarak. Saleh mengingatkan, justru dengan memperbolehkan orang bekerja jaga jarak sulit dikontrol.

Pada aturan berikutnya, ketentuan lembur itu malah dilonggarkan dengan memungkinkan membagi kerja dalam tiga shift. Aturan itu boleh untuk pekerja berusia di bawah 50 tahun.

"Aturan ini pun dinilai janggal. Sebab faktanya, berdasarkan data yang dirilis oleh gugus tugas, mereka yang positif corona yang berusia di bawah 50 tahun lebih dari 47 persen. Artinya, pembedaan usia layak lembur seperti ini sangat tidak tepat," kata dia.

Aturan berikutnya, karyawan diwajibkan memakai masker. Hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat saat pandemi. Namun tidak ada jaminan penyebaran virus akan berhenti.

"Ingat kan dulu waktu di awal-awal. Menteri kesehatan malah menyebut bahwa masker hanya bagi orang sakit. Orang sehat tidak perlu. Sekarang, malah semua orang diminta memakai. Kalau begini, rujukannya kan tidak jelas," kata dia.

Saleh menyoroti juga perusahaan yang diminta menyediakan vitamin C. Dia mempertanyakan apakah vitamin C itu bisa sepenuhnya melindungi orang dari virus corona.

"Sejauh ini, belum ada penelitian yang menyebut bahwa vitamin C mampu melawan corona. Vitamin C hanya diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh," ucapnya.

Saleh juga mengimbau masyarakat tetap waspada meski pemerintah mengeluarkan panduan bekerja di tengah pandemi tersebut. Menurutnya, ketahanan diri dan keluarga dari corona harus diutamakan.

"Jangan terlalu gembira dengan aturan kemenkes ini. Tetap berhati-hati. Perang melawan Corona belum usai. Tidak hanya di negara kita, di negara lain pun sama," katanya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.

Baca Selengkapnya
Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Menurut Sofwan pertimbangan perkara tersebut tetap diproses agar status tersangka M memperoleh kepastian hukum yang tetap melalui proses hukum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Minta Pendukung Terus Kawal Pemilu 2024: Dokumentasikan Semua Kekurangan, Keanehan & Ketidaknormalan

Anies Minta Pendukung Terus Kawal Pemilu 2024: Dokumentasikan Semua Kekurangan, Keanehan & Ketidaknormalan

Anies juga mengajak publik agar tetap menghormati proses Pemilu dan menghargai kerja-kerja demokrasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Rentan Sembelit saat Bepergian, Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasi Konstipasi

Rentan Sembelit saat Bepergian, Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasi Konstipasi

Sembelit merupakan masalah yang kerap dialami saat bepergian, hal ini penting untuk dicegah demi kenyamanan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya