Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panasnya persaingan beking keamanan TNI vs Polri di Batam

Panasnya persaingan beking keamanan TNI vs Polri di Batam Bentrok TNI dan Polri di Batam. ©2014 merdeka.com/andri

Merdeka.com - Pulau Batam merupakan salah satu daerah Free Trade Zone (FTZ) di Indonesia selain Pulau Bintan dan Pulau Karimun. Alhasil, banyak investor yang membangun industri di pulau ini.

Sebagai daerah FTZ, memungkinkan berbagai jenis bisnis berkembang di Batam. Baik itu usaha legal maupun ilegal. Tak hanya itu, ladang basah ini pun dimanfaatkan oleh sejumlah oknum aparat guna menawarkan jasa keamanan yang tak cuma-cuma.

Ketua DPRD Batam Nuryanto membenarkan fenomena tersebut. Bukan rahasia lagi bagi masyarakat Batam adanya beking keamanan dari aparat terhadap sejumlah usaha para bisnisman itu.

"Sepertinya di Batam ini ruang dan celah penyelundupan dan penggelapan sangat lebar dan banyak sekali yang bisa dimanfaatkan. Itu yang disayangkan, pelaku melibatkan aparat (TNI atau Polri)," kata Nuryanto saat berbincang dengan merdeka.com di Batam, Sabtu (22/11).

Menurutnya usaha beking keamanan oleh aparat tersebut tumbuh subur akibat maraknya bisnis ilegal di Batam. Praktik beking keamanan oleh aparat ini kemudian melahirkan persaingan antar korps oleh TNI dan Polri. Keduanya semacam berebut jatah wilayah kekuasaan.

"Ini karena usahanya ilegal (pengusaha butuh beking keamanan aparat), harus disikapi oleh pejabat negeri ini. Para pemimpin kedua belah pihak (TNI dan Polri) harus mencermati jika benar harus diluruskan kalau ini jadi biangnya," terang dia.

Nuryanto menyebutkan persaingan dua institusi aparat di Batam kapan saja bisa meledak. Hal itu bisa lebih besar dari peristiwa bentrok antara TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti dengan Brimob Polda Kepulauan Riau.

"Saya bilang seperti api dalam sekam. Jangan hanya dilihat kejadian hari ini. Apa yang mendasar persoalannya. Kan aneh sesama alat negara, kepentingan mereka seharusnya kepentingan negara bukan isi perut," ujar dia.

Ditemui di tempat terpisah, tokoh masyarakat Batam Syahrial Lubis mengungkapkan bukan hanya di bidang industri, praktik beking keamanan oleh aparat telah merambah banyak bidang. Dunia hiburan malam Batam pun tak luput dari praktik beking tersebut.

"Setiap hari mereka ada (aparat di dunia hiburan malam), kalau di pabrik security yang ditempatkan itu di bawah aparat (binaan). Lahan basah dan kering (di Batam) jadi kecemburuan bukan di aparat saja tapi pemerintahan juga," tutur dia.

Masih menurutnya, permintaan beking keamanan di Batam tergantung kedekatan antara pengusaha dengan aparat. Setoran untuk tenaga pengamanan dari aparat bisa mencapai puluhan juta.

"Iya tergantung link-nya masing-masing, tergantung siapa yang mendatangi. Ada rumah judi tawarkan 20 juta per bulan asal dia aman, tapi kalau aparat bisa lebih besar," pungkas dia.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI  AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur

TNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur

Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting

Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting

Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya

Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya

Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.

Baca Selengkapnya
TNI Bakal Bangun 22 Kodam Baru, Total 37 dari Sebelumnya 15

TNI Bakal Bangun 22 Kodam Baru, Total 37 dari Sebelumnya 15

Ia menjelaskan, apa yang disampaikan ini sekaligus menanggapi beredarnya berita terkait rencana penambahan Kodam.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024

TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024

Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.

Baca Selengkapnya