Pakar Prediksi Varian Covid-19 BA.2.12.1 Sudah Masuk RI
Merdeka.com - Epidemiolog memprediksi varian baru Covid-19 berjenis BA.2.12.1 sudah masuk wilayah Indonesia. Varian baru ini sudah terdeteksi berada di Singapura beberapa hari lalu.
"Sangat memungkinkan (masuk Indonesia), bahkan mungkin sudah masuk," kata Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada merdeka.com, Sabtu (7/5).
Informasi sementara, BA.2.12.1 merupakan subvarian dari BA.2 Omicron. Varian ini dikabarkan sangat menular. Namun, belum ada bukti menyebabkan penyakit lebih parah dari BA.2.
Dicky mengatakan varian BA.2.12.1 harus diwaspadai. Situasi penularan Covid-19 di Tanah Air bisa berubah jika varian baru masuk.
"Artinya kalau itu masuk, bisa berubah situasi. Kita akan mengalami potensi lonjakan gelombang meskipun di wilayah yang sudah memiliki cakupan vaksinasi yang memadai. Ini yang berbahayanya," ucapnya.
Menurut pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di bidang kesehatan global dan internasional ini, semua pihak tidak boleh euforia di tengah penularan Covid-19 melandai. Sebab, ancaman lonjakan kasus masih bisa terjadi.
Terlebih jika masuk varian baru disertai rendahnya kepatuhan memakai masker, relaksasi aktivitas masyarakat, dan laju vaksinasi melambat.
"Kalau kita tidak konsisten, ya kita akan mengalami apa yang sekarang terjadi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, kasus meningkat. Meskipun secara kematian saat ini kalau disebut direct tidak. Tapi indirectnya masih ada kematian," tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menegaskan hingga saat ini belum ditemukan kasus varian BA.2.12.1 di Indonesia. Demikian juga dengan varian BA.4 dan BA.5.
"Di Indonesia belum ada," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, saat dikonfimasi merdeka.com, Sabtu (7/5).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya