Pakar epigrafi kesulitan baca prasasti ditemukan di Candi Kedulan
Merdeka.com - Pakar epigrafi, Djoko Dwiyanto, mengaku kesulitan membaca tulisan aksara Jawa kuno terdapat dalam prasasti baru ditemukan di Candi Kedulan oleh BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 29 Juli lalu. Sebabnya karena bentuk fisik pahatan aksara yang kecil, rapat, serta sudah aus.
"Kalau dilihat dari fisiknya, pahatannya itu tipis dan aus. Selain itu penulisannya juga rapat sekali dan kecil aksaranya. Mungkin kalau pakai komputer sekarang itu spasi 1," kata Djoko usai membaca prasasti di kantor BPCB DIY, Rabu (5/8).
Supaya huruf yang aus dan tipis pahatannya tersebut bisa tampak jelas, Djoko menyemprotkan air ke prasasti supaya basah sehingga guratannya lebih terlihat. Setelah itu, dia memotretnya dan memperbesar gambar di komputer guna mempermudah mengenali satu persatu hurufnya.
"Ini kan menggunakan huruf Jawa kuno, bukan huruf Jawa yang sekarang dipakai. Jadi perlu diperbesar, karena yang di prasasti juga kecil sekali hurufnya," ujar Djoko.
Kondisi prasasti sudah terbelah menjadi dua bagian turut membuat Djoko kesulitan membaca huruf yang dipahat. Khususnya kata yang tepat berada di patahan prasasti.
Meski demikian, dari pembacaan sekilas prasasti tersebut dia bisa mendapatkan beberapa kata berlafazkan "om sangkara", yang merupakan salam dalam agama Hindu, dan juga kata yang menunjukkan tahun prasasti yaitu 791 Saka.
"Salam itu seperti kalau di Islam ada Assalamualaikum, itu biasanya memang selalu ada dalam prasasti. Kemudian tahun 791 Saka," ucap Djoko.
Untuk bisa membaca secara keseluruhan dan mengartikannya, Djoko mengaku membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Hal tersebut mengingat kesulitan fisik prasasti dan juga fisiknya yang sudah menua, terutama penglihatannya yang sudah berkurang.
"Saya ini sudah tua, mata plus sampai kacamata tebal. Dan saya juga sudah lama tidak membaca dan menerjemahkan Jawa kuno, jadi perlu lebih teliti. Kalau diperkirakan, 25 baris yang di prasasti itu bisa jadi 12 halaman di HVS," lanjut Djoko.
Djoko berharap isi prasasti itu menjelaskan tentang tujuan dibangunnya Candi Kedulan. "Dalam prasasti sebelumnya isinya soal bendungan, semoga yang ini lebih lengkap lagi," harap Djoko.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG
Di usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca Selengkapnya13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Witir dan Artinya, Perlu Diamalkan
Membaca doa witir memiliki keutamaan dan kepentingan yang besar dalam agama Islam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
100 Ucapan Ulang Tahun untuk Anak Penuh Doa dan Harapan, Bermakna Dalam
Ucapan ulang tahun untuk anak dapat menjadi bentuk apresiasi terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca SelengkapnyaPengganti Doa Qunut Subuh, Pendek Mudah Dihafalkan
Terdapat bacaan pengganti doa qunut yang bisa diamalkan saat sholat Subuh.
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Masuk Kamar Mandi dan Artinya, Amalkan Sehari-Hari
Doa masuk kamar mandi untuk memohon perlindungan dari setan, dan juga untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Buka Puasa sesuai Sunnah, Ketahui Kapan Waktu Membacanya
Meski buka puasa dianjurkan untuk disegerakan, jangan lupa untuk membaca doa buka puasa saat berbuka.
Baca SelengkapnyaArti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaTewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca Selengkapnya