Pakai sepatu tinggi, istri Hary Tanoe blusukan ke pasar induk
Merdeka.com - Organisasi perempuan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) atau yang lebih dikenal dengan Srikandi Hanura, pagi ini blusukan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski ke pasar, para sosialita ini tetap tampil cantik, wajah full make up dan menggunakan sepatu tinggi jenis wedges.
Rombongan cewek-cewek Partai Hanura ini dipimpin langsung oleh Liliana Tanoesoedibjo, yang menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Srikandi Hanura. Mereka tiba di pasar sekitar 08.30 WIB. Tujuan blusukan ini untuk memantau harga-harga komoditas bahan pangan terutama bawang yang sedang mengalami kenaikan. Tampak pula artis senior Merriam Belina dalam rombongan itu.
"Kita ke sini, sedang memantau harga pasar, terutama bawang merah sama bawang putih," ujar Liliana saat berbincang dengan salah satu pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (26/3).
Liliana menjelaskan kunjungannya bersama beberapa orang anggota Srikandi Hanura sebagai bentuk keprihatinan dengan melonjaknya harga bawang.
"Sekarang kita masih memantau harga, namanya urusan pasar itukan berkaitan dengan perempuan, nah kalau harga pasar seperti ini, masa perempuan diem aja," jelasnya.
Menurut istri Hary Tanoe ini, langkanya bawang putih di pasaran sama seperti cerita rakyat 'bawang merah bawang putih'. Di mana saat itu, bawang merah terlihat lebih banyak dijual di pasaran dibandingkan bawang putih.
"Ternyata bener juga kisah bawang merah dan bawang putih itu yah, artinya bawang putih untuk produk lokal tidak ada sama sekali bahkan yang ada di sini tuh yang impor. Ini ada apa sebenernya pemerintah kok impor-impor bawang putih," tegas wanita berambut panjang ini.
Liliana berharap pemerintah pusat segera mencari solusi soal kenaikan harga bawang ini. Dia juga berpesan agar pemerintah lebih memikirkan nasib petani bawang dengan membantu menyiapkan lahan besar agar bisa menanam bawang putih.
"Kalau pemerintah memang serius menjalankan pertanianya, buatkan lahan dong buat petani untuk nanam bawang putih," imbau Liliana.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaBeni memberanikan diri memproduksi kembali brand pribadi mereka, yaitu Boloni yang sebelumnya sudah ada.
Baca SelengkapnyaSambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaMengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaBeberapa cara memilih tas wanita lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca Selengkapnya