Merdeka.com - Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak karyawan Pemprov Jateng saweran untuk membangunkan rumah Mbah Kliwon, seorang anggota Legiun Veteran Indonesia (LVRI) di Dusun Kupang Dukuh RT 4 RW II, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Kamis (13/8) sore.

Ditemani Bupati Semarang Munjirin, Ganjar mendatangi rumah Kopral Kliwon, seorang purnawirawan Angakatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang berusia 90 tahun. Begitu tiba, Ganjar disambut oleh ratusan warga sekitar yang sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Ganjar yang ditemani oleh sang istri tercinta, Siti Atikoh Supriyanti begitu menapakan kaki di halaman rumah disambut beberapa anggota dan pengurus LVRI Cabang Ambarawa. Serta beberapa ibu-ibu dan anak-anak masuk melihat-lihat situasi rumah Mbah Kliwon.

"Wah niki berkah. Dinten Jumat Kliwon, pak Ganjar ajeng bongkar kalih ngapiki omah Mbah Kliwon (Wah hari ini berkah. Hari Jumat Kliwon, pak Ganjar rehab rumah Mbah Kliwon)," celetuk salah seorang pengurus LVRI diamini Ganjar dan beberapa warga.

Ganjar langsung masuk ke rumah Mbak Kliwon yang di depannya hanya berupa kayu rapuh dan 'gedek' atau sirap bambu. Begitu masuk ruang tamu, Ganjar terhenyak oleh dua buah lukisan foto dan dua tempat tidur kecil yang ada di ruang tamu sekaligus tempat tidur Mbah Kliwon bersama istrinya Yusmi (73) sehari-hari.

Kemudian melihat-lihat situasi rumahnya, di bagian terdapat kamar berukuran 1 meter x 3 meter yang hanya cukup digunakan untuk meletakkan lemari pakaian yang sudah uzur dan usang. Ganjar sampai blusukan ke ruang belakang yang digunakan untuk Mbah Kliwon beserta istri untuk memasak dengan menggunakan kayu bakar.

"Lha kayu bakarnya dari mana? Oh, nyari di kebun nggih. Mulai sekarang anu nggih mbah jenengan tidur hotel," ungkap Ganjar.

Usai melihat-lihat kondisi rumah, Ganjar menuju ke bagian depan rumah lalu memegang peralatan bangunan sebagai simbol membongkar rumah Mbah Kliwon. Ganjar menggunakan linggis, besi pembongkar dan Munjirin menggunakan 'godam', palu besi berukuran besar.

"Bismillahiroohmanirrohim. Semoga jadi rumah baik dan layak huni!" ungkap Ganjar sebelum memulai membongkar rumah.

Usai acara, Ganjar mengungkapkan rumah tak layak huni Mbah Kliwon merupakan salah satu di antara 40 rumah yang dibangun ulang dari hasil saweran tersebut.

"Selain dana saweran kita, ada sumbangan dari BUMN juga. Jadi kita sama-sama berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk pejuang kita," jelasnya.

‎Ganjar mengungkapkan masih banyak sekali veteran perang yang benar-benar membutuhkan perhatian dari pemerintah. Sumbangan pejabat Pemprov hanya berhasil membantu sedikit di antaranya saja.

"Selain rumah, ada yang kurang dari sisi kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari. Banyak sekali," ujarnya.

Membantu veteran perang, lanjut Ganjar, baru dilakukan kali ini. Sebelumnya perayaan kemerdekaan diisi dengan lomba dan selamatan saja.

"Untuk saat ini kami ingin yang riil. Ini idenya spontan cuma tiga hari, iuran terkumpul lalu kita cari-cari rumah muter-muter,"jelasnya.

Kliwon yang sudah lambat berjalan dan pikun mengaku sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh politisi PDIP itu.

"Kulo sejak tahun 93 manggen griyo mriku. Sakderenge pindah-pindah setelah pensiun dari dinas pada 1982 (Saya mulai tinggal di rumah itu sejak tahun 1993. Sebelumnya berpindah-pindah setelah pensiun tahun 1983)," seloroh Mbah Kliwon.

Mbah Kliwonpun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ganjar telah memperhatikan nasib para veteran. Apalagi saat ini dirinya hanya mempunyai seorang anak yang bekerja di luar Kota Ambarawa.

"Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan Bapak Gubernur telah memperhatikan para veteran seperti kami. Ati kulo gregel mas (Hati saya bergetar)," ucapnya.

Selang beberapa menit, Mba Kliwon dan istrinya diantar Ganjar dan Munjirin beserta rombongan menuju mobil bertuliskan Tlogo Resort. Penginapan milik Pemprov Jateng itu akan menjadi tempat tinggal sementara keduanya hingga rumahnya rampung dibangun.

Harapannya, setelah empat hari rumah layak dibangun, Mbah Kliwon yang merupakan pejuang kemerdekaan yang mengaku sempat bertempur di garis depan peperangan di Ungaran, Bawen, Ambarawa dan sekitarnya bisa hidup dan tidur nyenyak menikmati masa-masa tuanya setelah berjuang berupaya merebut kemerdekaan RI.