Orangutan yang mati tanpa kepala dipastikan dibunuh
Merdeka.com - Seekor orangutan yang ditemukan tanpa kepala diduga kuat mati dibunuh. Bangkai orangutan ditemukan di Desa Pelangsian Kecamatan Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Selasa (3/9).
"Kepalanya tidak ada. Kalau dilihat dari bentuk luka pemotongan kepalanya seperti itu, diduga kuat mati karena dibunuh. Kelihatan sengaja dipotong," kata Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, Muriansyah di Sampit, Rabu (4/8).
Sebelum bangkai orangutan itu dikubur, BKSDA telah melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi. Kondisi bangkai sudah membusuk dan berbelatung. Demikian dilansir dari Antara.
Dari hasil pemeriksaan diketahui orangutan itu berjenis kelamin jantan. Usianya diperkirakan antara 20 hingga 25 tahun, bukan usia remaja sekitar 7 tahun seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Menindaklanjuti temuan itu, BKSDA sudah berkoordinasi dengan Polsek Ketapang yang pertama sekali mendapat kabar penemuan bangkai orangutan itu dan mengevakuasinya ke RSUD dr Murjani Sampit.
"Kami berkoordinasi dan minta bantuan Polsek Ketapang serta warga, karena mereka yang tahu lokasinya. Rencananya kami akan turun ke lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut," tambah Muriansyah.
Penemuan bangkai orangutan tersebut sempat membuat geger warga setempat karena dikira mayat manusia. Untuk menyelidiki lebih lanjut, Polsek Ketapang memutuskan membawanya ke kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit. Hasil pemeriksaan positif bahwa bangkai itu adalah orangutan.
Berdasarkan Undang-Undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, penganiaya atau pembunuh satwa dilindungi diancam kurungan maksimal lima tahun penjara.
Saat ini jumlah orangutan di Kalimantan diperkirakan tinggal sekitar 54.000 ekor. Jumlahnya terus berkurang akibat habitatnya rusak oleh perambahan kawasan hutan untuk kepentingan investasi dan lainnya.
Orangutan sering diburu dan dibasmi karena dianggap sebagai hama oleh perusahaan perkebunan atau masyarakat. Padahal, orangutan masuk ke areal perkebunan untuk mencari makanan karena habitatnya telah dirusak manusia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaMunculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaKematian N bermula ketika anaknya tak kunjung kembali ke rumah setelah berpamitan ke rumah majikan tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaSeorang anak manja memiliki berbagai ciri yang bisa dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaOrangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.
Baca Selengkapnya