Orangtua kandung Angeline pertanyakan uang sumbangan Rp 30 juta
Merdeka.com - Wanita berambut cepak dan selalu berpakaian ala militer, serta mengenakan kacamata hitam yang selalu mengiringi Aris Merdeka Sirait kini jadi sorotan orangtua kandung Angeline Christina Magawe, Hamidah dan Rosidik.
Perempuan yang disebut namanya, Naomi Werdisastro, ini mengaku sebagai Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas PA di bawah kepemimpinan Merdeka Sirait. Apa yang dipertanyakan Hamidah dan Rosidik dari Naomi?
Dikatakan Siti Sapurah, pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, kedua orangtua kandung Angeline menanyakan soal dana yang digalang TRC Komnas PA.
"Saya tidak tahu soal ada niatan penggalangan dana yang dijanjikan kepada pihak keluarga Angeline oleh tim reaksi cepat Komnas PA," tutur Siti Sapurah, Rabu (5/8) di Denpasar, Bali.
Pun demikian, kata wanita yang akrab disapa Ipung ini baru mendengar kabar soal penggalangan dana dari Hamidah. Katanya, Hamidah sempat ditawari tentang penggalangan dana yang berhasil dikumpulkan oleh Naomi dari TRC Komnas PA.
Informasi yang didapat dana yang terkumpul kurang lebih sebesar Rp 30 juta, ditambah tiga karung boneka. "Informasinya ada sekitar 30 jutaan rupiah. Juga hampir 3 karung boneka yang diberikan oleh sejumlah masyarakat yang diletakkan di rumah Angeline di Jalan Sedap Malam," tutur Ipung.
Menurut Ipung, dari penjelasan orangtua kandung Angeline, mereka jauh hari Tim Reaksi Cepat Komnas PA, Naomi menjanjikan soal dana dari hasil penggalangan tersebut. Bahkan kata Ipung, Hamidah sempat datang langsung dan menanyakan dana tersebut kepada petugas yang menjaga di lokasi.
Katanya bantuan itu akan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu. Namun kenyataannya uang dan boneka yang dikumpulkan tak diserahkan Naomi kepada keluarga.
"Soal boneka, katanya sudah dibagikan ke panti-panti asuhan di Bali. Sedangkan masalah uangnya, dia (Naomi) bilang 'jangankan uang yang saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar'," kata Ipung menirukan ucapan Naomi yang disampaikan kepada Hamidah.
Ipung menuturkan, keluarga Angeline ngotot menanyakan uang tersebut bilamana memang ada, lantaran untuk biaya keperluan selamatan 40 hari sejak Angeline dikuburkan di Banyuwangi, pertengahan bulan Juli lalu.
Pantauan di lokasi rumah Angeline Jalan Sedap Malam, pasca ditemukannya jasad bocah kelas 3 SD 12 Sanur, Denpasar tersebut ada lebih dari 6 kardus dan kaleng plastik besar berisi uang hasil sumbangan para pelayat yang datang ke rumah Angeline. Namun tidak jelas ke mana larinya isi uang dalam kardus dan kaleng plastik besar tersebut.
Sejumlah petugas jaga juga mengaku heran, karena sejak dilakukan pembersihan lokasi untuk panggung deklarasi dan peletakan batu simbolis monumen Angeline, uang tersebut sudah raib. Kabar yang berembus, sejumlah cinderamata dan uang diamankan oleh TRC Komnas PA.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaAnak memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa melontarkan banyak pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaMS merupakan tante korban atau adik kandung dari Bintang Situmorang, ibu korban.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPria ini bagikan kisah jadi anak tunggal bayi tabung. Semua keinginan tercapai.
Baca SelengkapnyaParah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca Selengkapnya