Orang utan tewas, Wali Kota akan pecat pengelola TSTJ Solo
Merdeka.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengancam akan memberikan sanksi tegas termasuk pemecatan kepada pengelola dan jajaran direksi Taman Satwa Taru Juruk (TSTJ) Solo (kebun binatang Solo) terkait matinya dua orang utan beberapa waktu lalu. Sanksi tegas tersebut diberlakukan jika mereka terbukti lalai dalam merawat Peby dan Kirno, sepasang orang utan titipan BKSDA Jateng, hingga menyebabkan kematian.
"Dalam waktu dekat saya akan panggil mereka untuk dimintai pertanggung jawaban. Jika matinya karena kelalaian, kami akan memberikan sanksi tegas. Bisa penghentian aliran dana untuk TSTJ atau pencopotan jajaran Direksi TSTJ," ujar Rudy kepada wartawan Kamis (19/6).
"Mereka itu, asline iso ora ngurusi konservasi (sebenarnya bisa tidak mengurus konservasi), kok dibiarkan sampai mati mengenaskan," ujarnya lagi.
Rudy menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran direksi TSTJ. Dia mengaku sangat kecewa dengan binatang yang dilindungi tersebut. Pasalnya Kirno dan Peby mati secara tidak wajar karena beberapa organ tubuhnya sampai membusuk.
"Orang utan itu usianya masih cukup muda dan masih mungkin untuk berkembang biak," tandasnya.
Atas kejadian tersebut Rudy meminta agar pihak TSTJ lebih berkonsenterasi untuk mengurus hewan koleksi yang masih tersisa. Karena jika masih ada hewan yang mati lagi, maka izin konservasi TSTJ bisa dicabut oleh Pemerintah.
Terpisah, dokter hewan TSTJ, Deby Tiara, mengatakan hasil pemeriksaan awal menyebutkan kedua orang utan tersebut meninggal akibat terserang penyakit.
"Kirno terkena radang hati yang disebabkan oleh bakteri. Tapi bakteri itu belum terdeteksi berasal dari mana, apakah dari makanan dari pengelola atau makanan dari pengunjung," katanya.
Sedangkan untuk Peby, kata Deby, sebelum mati terdekteksi diare selama beberapa hari. Setelah itu dikarantina selama dua pekan, akan tetapi nyawa Peby tak bisa diselamatkan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca Selengkapnya3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua TPN 03 Arsjad Rasjid Punya Keyakinan Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran
Ganjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca SelengkapnyaRatusan TPS di 5 Kabupaten/Kota Bakal Lakukan Pemungutan Suara Susulan
Pemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB
Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaRektor Tanggapi Kabar Guru Besar Unja Diduga Terlibat TPPO Mahasiswa Magang ke Jerman
Rektor juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa menjadi korban.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnya