Orang tua siswi korban bully SMAN 9 Ciputat lapor ke Polda Metro
Merdeka.com - Orang tua korban siswi SMAN 9 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, hari ini melapor ke Polda Metro Jaya, Jakarta. Kedatangannya ini untuk mencari keadilan atas kasus bullying yang dialami anaknya.
"Saya minta keadilan untuk anak saya, itu melanggar asusila, pas dalam proses belajar, yang merobek baju kakak kelasnya, 2 kancing lepas, ada kata-kata enggak senonoh, teriak cantik si tapi rela bagi. Apa motif perlakukan itu ke anak, sekolah enggak bisa kasih pernyataan. Katanya karena baju seragam ketat? enggak ketat kok," kata Jacklyn Saerang, orang tua korban siswi SMAN 9 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/8).
Dia menyayangkan pihak sekolah yang enggan membantu permasalahan ini, padahal di sekolah tersebut terdapat CCTV yang bisa dijadikan alat bukti.
"Ada CCTV, sekolah enggak mau menayangkan. Saya minta keadilan bagi anak saya yang baru 7 hari, mau cari ilmu," tandasnya.
Sebelumnya, kasus kekerasan terjadi di SMAN 9 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Korban bernama Cecilia Puti Nabila, siswi baru di-bully oleh kakak kelasnya.
Kapolsek Ciputat Kompol Burhanuddin membenarkan adanya laporan mengenai hal itu. Namun, pihaknya menyarankan kepada keluarga agar segera melapor ke Subdit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan.
"Iya, ada pihak keluarga tadi ke sini (Polsek Ciputat) tapi kita arahkan ke Polres Jakarta Selatan," kata Burhanuddin kepada merdeka.com, Kamis (14/8).
Ketika dihubungi merdeka.com, tante korban bernama Dela, mengecam perbuatan tersebut. Dia pun tidak terima jika keponakannya diperlakukan tidak baik.
"Pelaku ada lima orang. Keponakan saya ditarik ke kelas sama seniornya pas pulang sekolah. Itu keponakan saya bajunya dirobek-robek, ditulis kata-kata dan BH (pakaian dalam), disaksiin sama 23 orang cowok cewek," kata Dela.
Dia menyesalkan, pihak sekolah terkesan lamban dalam menangani masalah ini. "Di situ yang kita kesal sama pihak sekolah. Keponakan saya udah enggak mau sekolah, mentalnya sudah kena. Malah guru, enggak kooperatif," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Korban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaIni Ancaman Hukuman untuk Pelaku Bullying di Binus School Serpong
Meski kasus ini sudah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan pelaku yang harus bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaTentukan Status, Polisi Gelar Perkara Kasus Bully SMA Binus BSD Diduga Libatkan Anak Vincent
Akibat perundungan itu, korban menderita sejumlah luka memar dan bakar pada bagian tubuhnya akibat terkena benda panas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Baca SelengkapnyaKronologi Santri di Malang jadi Korban Bully Senior, Disetrika Dada, Punggung hingga Wajah
Santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Malang menjadi korban bullying (perundungan ) oleh seniornya.
Baca SelengkapnyaBinus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!
Binus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional.
Baca SelengkapnyaPelajar Terlapor Bully di SMA Binus Serpong Libatkan Anak Vincent Diperiksa Polisi
Para terlapor ditemani pihak KPAI, P2TP2A Kota Tangsel dan Kanit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya