Orang Tua Korban Bom Gereja di Samarinda Tolak Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS
Merdeka.com - Wacana pemulangan ratusan WNI eks Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menuai pro kontra. Bagi orang tua anak korban bom Gereja Oikumene di Samarinda, menegaskan penolakan kepulangan itu.
Bom molotov di Gereja Oikumene, yang terjadi 13 November 2016 lalu itu masih teringat jelas dan menyisakan trauma bagi Novita Sagala (43), orang tua dari Alvaro Sinaga. Saat itu, Alvaro menjelang usia 4 tahun.
Dia menjadi korban ledakan bom saat itu, dengan luka parah di kepala. Beragam upaya dilakukan, untuk menyelamatkan nyawa bocah itu. Upaya pun berhasil, dan kini Alvaro berusia 7 tahun, duduk di bangku kelas I SD.
"Saya sangat menolak," kata Novita yang juga seorang PNS Polresta Samarinda saat ditemui merdeka.com di kantornya, Senin (10/2).
Novita punya alasan penolakan terhadap wacana pemulangan 600 WNI eks ISIS itu ke Tanah Air. "Karena apa yang mereka lakukan itu, kita sudah alami. Mungkin beda dengan orang yang belum mengalami. Jadi sangat sangat menentang kepulangan mereka," ujar Novita.
Novita berharap, 600 WNI eks kombatan ISIS itu tidak dipulangkan. "Karena mereka kan sudah menyatakan bukan WNI lagi," sebut Novita.
Terlebih lagi lanjut Novita, memulangkan mereka dinilai memerlukan dana tidak sedikit. "Mau kembalikan mereka ke Indonesia, kan perlu biaya. Sementara, anak saya saja, belum ada biaya dari pemerintah (untuk kelangsungan masa depan). Hanya sebatas perawatan di rumah sakit," demikian Novita.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaMomen Mengerikan Istri Jenderal Maruli Simanjuntak Kena Pedang Dayak oleh Suami 'Sakit Banget'
Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaIni Lima Napi Lapas Salemba Kasus Terorisme yang Ikrar Janji Setia kepada NKRI
Turut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnya6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaJenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya