Orang pendiam dan tertutup target perekrutan teroris
Merdeka.com - Seseorang yang tertutup dan cenderung memisahkan diri dari lingkungan menjadi sasaran kelompok teroris untuk merekrut anggota baru. Salah satu contohnya, Muhamad Toriq (32). Cenderung menutup diri, ternyata Toriq memiliki rencana jahat dengan bahan peledak yang dimilikinya.
"Selain orang yang pendiam atau tertutup, kebanyakan yang menjadi calon pengantin baru kelompok teroris itu yang pernah dikucilkan dari lingkungannya," ujar Kabag Psikologi, Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, AKBP Arif Nurcahyo saat dihubungi, Jumat (7/9).
Dikatakan Nurcahyo, apabila dia yang dikucilkan kemudikan hilang pasti masyarakat tidak ada yang peduli. Tetapi biasanya orang yang direkrut adalah mereka tersakiti sebelumnya.
Namun, Nurcahyo juga menegaskan, jika pondok pesantren itu bukan merupakan produk dari pengantin (calon pelaku bom bunuh diri) baru kelompok teroris. Sang perekrutan pasti sudah terlebih dahulu mengetahui ideologi dari sebuah pesantren seperti apa.
"Jadi bukan orang yang sembarangan juga dipilih oleh mereka," katanya.
Nurcahyo berkeyakikan jika kelompok teroris itu tidak akan merekrut satu atau dua orang saja, tetapi banyak karena pendahulunya sudah mulai berguguran. Hal ini dilakukan karena kelompok teroris butuh regenerasi.
"Sistem perekrutan hanya mereka yang tahu, jadi lebih melihat pribadi. Lebih mudah didekati orang yang punya dendam. Racun ideologi teroris itu bisa mengubah pola pikir sang pengantin baru," paparnya.
Selain itu, jika seseorang sudah bergabung untuk menjadi kelompok mereka, biasanya berpindah-pindah tempat dan juga membatasi omongan dengan lawan bicaranya. Lokasi pergaulan mereka juga bukan di pusat perbelanjaan atau di kafe, karena paham ideologi mereka diajarkan untuk menjauhi produk tertentu.
"Jika sudah menjadi pengantin baru, tempat sasaran seperti pusat perbelanjaan, kafe ataupun hotel yang menjadi sasaran mereka untuk melakukan aksi," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca Selengkapnya