Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Orang Beda Pandangan dan Pendapat Dianggap Lawan, Harusnya Tidak Seperti Itu'

'Orang Beda Pandangan dan Pendapat Dianggap Lawan, Harusnya Tidak Seperti Itu' parade bhineka tunggal ika. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gejala radikalisasi yang menyasar generasi milenial seringkali dimulai dengan pemahaman dangkal terhadap ajaran agama. Diperlukan moderasi beragama bukan hanya membentuk individu, tetapi juga mampu menjadikan paham agamanya sebagai instrumen untuk menghargai umat agama lain.

"Jadi jangan sampai kita dihasut oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan agama dengan negara, Islam dan Pancasila dan seterusnya," ujar Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) dari Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (1/7).

Dia mengatakan, dengan semakin meningkatkan moderasi beragama di kalangan generasi milenial mereka nantinya dapat lebih menerima perbedaan. Menurutnya, di masa peralihan Orde Baru, perbedaan pendapat itu betul-betul dihargai.

"Yang kita tahu sekarang ada orang yang berbeda pandangan politik, berbeda pendapat itu dianggap lawan, padahal harusnya tidak seperti itu. Tidak dianggap lawan orang-orang yang berbeda pendapat itu," tuturnya.

Muflich pun juga mengungkapkan keprihatinannya terkait masih adanya perbedaan pandangan seperti pandangan politik tidak dapat diterima oleh sebagian kalangan ataupun kelompok tertentu.

"Saya juga prihatin ada banyak orang yang memiliki perbedaan pendapat dan pandangan politik justru dikatakan anti-Pancasila, pengkhianat Pancasila dan sebagainya. Padahal sudah menjadi kebiasaan di masyarakat kita bahwa berdemokrasi dan bermusyawarah itu dengan berdasarkan kemanusiaan. Itu hal yang lumrah," jelasnya.

Pria yang juga seorang ulama ini menyampaikan untuk mewujudkan moderasi beragama khususnya kepada para generasi muda maka para penyelenggara negara juga harus memberikan contoh atau keteladanan. Karena masyarakat, utamanya para generasi muda tentunya pasti akan melihat hal-hal apa saja yang dilakukan para pejabat yang ada di negara.

"Menurut saya kita ini butuh keteladanan, contoh nyata dari para pejabat negara. Baik eksekutif, legislatif dan yudikatifnya. Dari tingkat pusat sampai ke daerah. Karena kalau pejabat negaranya sudah memberikan keteladanan tentunya masyarakat akan lebih mudah mengikutinya apalagi generasi mudanya," terangnya.

Jikapun sampai ada silang pendapat, Muflich menyarankan agar hal tersebut diselesaikan melalui musyawarah dengan duduk bersama dan berkepala dingin. Ini agar hal-hal yang berbeda bisa diselesaikan dengan baik demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini.

"Sekarang kan kedua belah pihak yang berbeda pandangan ini terkesan tidak mau menerima penjelasan. Jadi ya harus duduk bersama menyerap aspirasi, dimusyawarahkan bersama dan sebagainya hingga mencapai mufakat. Inilah yang harusnya kita contohkan kepada generasi muda demi menjaga persatuan bangsa ini," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam

Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam

Lahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.

Baca Selengkapnya