Ombudsman Jateng Sebut Substansi Rapid Test Bergeser Jadi Pelengkap Syarat Bepergian
Merdeka.com - Lembaga pengawas pelayanan publik, Ombudsman Jawa Tengah menemukan penyelenggaraan penggunaan rapid test di belum masif. Sebab layanan rapid test yang seharusnya gratis, kini justru dimanfaatkan sebagai bisnis.
"Kami pantau sepenuhnya belum masif. Substansi layanan rapid test sekarang bergeser, hanya untuk melengkapi syarat kepentingan bepergian saja. Ketika mau bepergian mereka wajib rapid test untuk menunjukkan surat bebas Covid," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Siti Farida saat dikonfirmasi, Rabu (8/7).
Dia mengungkapkan, tarif rapid test bisa mencapai Rp500 ribu per orang. Pihaknya mempertanyakan alokasi alat rapid test yang disimpan gudang Dinkes Jateng.
"Kita mempertanyakan indikator rapid test yang berlaku di Semarang. Karena alokasi rapid kit saja tidak jelas. Kenapa malah layanan rapid-nya mengikuti sumber di mana ada uang. Rapid kan bukan layanan integrasi," jelasnya.
Sedangkan rapid test mandiri di Semarang selama ini hanya sebatas dilakukan di beberapa tempat tanpa patokan aturan yang jelas. Padahal di halte bus, pelabuhan, terminal dan stasiun juga memiliki tingkat kerumunan warga yang tinggi dan membutuhkan rapid test.
"Harusnya negara menggratiskan atau mensubsidi layanan rapid test. Dari data kami sudah ada 112.558 orang yang sudah mendapatkan layanan gratis rapid test. Kalau jumlah yang seharusnya mengikuti tingkat zona merah dan zona kuning," ungkapnya.
Asisten Bidang Komunikasi Strategis, Ombudsman Jateng, Belinda Wasistiyana Dewanty mengaku berdasarkan surat edaran Kemenkes terkait pembatasan harga rapid test, saat ini pihaknya mendapati tarif yang diberlakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang mulai turun.
"Kita sudah cek ke bandara terkait koordinasi dengan maskapai dan KKP. Awalnya kita temukan biaya rapid sangat mahal sekitar Rp260 ribu sampai Rp450 ribu. Hari ini turun jadi Rp150 ribu," kata Belinda.
Untuk beberapa rumah sakit yang masih menerapkan biaya rapid test kisaran Rp250 ribu-Rp500 ribu, masih menjadi perhatian oleh pihaknya agar tidak mengarah ke bisnis.
"Perbedaan tarif tidak sesuai di fasilitas rumah sakit, maka kita akan koordinasi dengan pihak rumah sakit untuk diseragamkan tarifnya," ungkap Belinda.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ombudsman Selesaikan 57 Laporan Masyarakat Senilai Rp11,6 Miliar di 2023
Adapun bentuk maladministrasi terbanyak adalah penyimpangan prosedur dan penundaan berlarut.
Baca SelengkapnyaPelayanan Publik Banyuwangi Raih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI
Banyuwangi mendapatkan nilai 92,25 masuk dalam zona hijau (predikat kepatuhan tertinggi).
Baca SelengkapnyaOmbudsman Duga Ada Penyalahgunaan Beras SPHP, Harusnya untuk Masyarakat Miskin Malah Dikemas Ulang Jadi Beras Komersial
Beras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang
Ombudsman mendesak pemerintah segera memperbaiki kesalahan prosedur yang terjadi.
Baca SelengkapnyaMuncul Wacana Dana BOS Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Kemenkeu Respons Begini
Pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Rp15.000 per anak.
Baca Selengkapnya5 Lembaga Survei Pastikan Ganjar-Mahfud Juara di Jateng dan DIY
Ganjar tidak menampik jika saat ini seluruh pihak tengah berupaya untuk merebut suara-suara yang ada di Jateng dan DIY.
Baca SelengkapnyaGerak Cepat, Pemerintah Bahas Anggaran Makan Siang Gratis Program Prabowo-Gibran Pekan Depan
Airlangga mengatakan belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis tersebut.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Pelanggaran, 23 TPS pada 13 Daerah di Jateng Harus Gelar Pemungutan Suara Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan sejumlah pelanggaran hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaWarga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya
Warga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Baca Selengkapnya