Ombudsman bakal tindak RS terlantarkan pasien gagal ginjal di Riau
Merdeka.com - Kondisi kritis yang dialami penderita gagal ginjal, Emi Wati, tidak membuat Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru segera melakukan tindakan. Pasien BPJS itu malah diterlantarkan dengan alasan ruangan sudah penuh.
Hal ini kemudian dilaporkan keluarga wanita yang sudah tua itu ke Ombudsman Perwakilan Riau. Keluarga ingin rumah sakit yang berada di Jalan Jenderal Sudirman itu mendapatkan sanksi.
Keluarga Emi, Medi, dikonfirmasi wartawan Selasa (17/3) mengaku kecewa dengan pelayanan pihak rumah sakit. "Kita kecewa diterlantarkan begitu, padahal orang tua saya sudah dalam keadaan yang sangat parah. Dan orang tua selalu membayar iuran (BPJS) tiap bulan" ujar Medi.
Medi memaparkan, dirinya membawa orang tuanya itu ke rumah sakit pada Minggu (15/3). Kondisi orang tuanya sudah kritis akibat gagal ginjal. Namun, rumah sakit tersebut mengatakan bahwa tidak ada ruang ICU yang kosong untuk pasien BPJS.
Sebagai alternatif, pihak rumah sakit mencoba membantu dengan mencarikan ruang ICU di rumah sakit lainnya, namun tidak berhasil dengan alasan yang serupa. Karena kondisi orang tuanya kian tidak stabil, tiba-tiba rumah sakit menawarkan kepada Medi agar orang tuanya dirawat dengan status sebagai pasien umum.
Hal ini membuat Medi kaget, karena sebelumnya rumah sakit mengatakan tidak ada ruang ICU yang kosong untuk BPJS, namun ternyata ada untuk pasien umum.
Bahkan, kata Medi, saat itu pihak RS memintanya membayar Rp10 juta. Selain itu, ia juga diminta membiayai perawatan Rp6 juta per hari.
"Akhirnya saya harus menjual mobil saya hari itu juga guna mencukupi biaya rumah sakit. Dan saya jadi berpikir untuk apa menjadi anggota BPJS sementara tidak ada manfaatnya seperti ini. Padahal orang tua saya telah menjadi anggota BPJS sejak lama, bahkan sejak dari Askes," ujarnya.
Menanggapi ini, Komisioner Ombudsman Riau, Bambang Pratama mengatakan dirinya telah menerima laporan dari Medi terkait layanan BPJS Kesehatan. Pihaknya akan menangani laporan itu secara serius karena sudah terjadi berulang kali.
"Kita sangat kecewa akan pelayanan rumah sakit yang berafiliasi dengan BPJS terhadap pengguna BPJS, dan kita akan mengambil sejumlah langkah penting guna mencegah terjadi kembali," paparnya singkat.
Terpisah, Humas BPJS Riau Andriansyah menegaskan, harusnya seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS tidak boleh membedakan setiap pasien, apalagi bagi yang masuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Ini menyangkut nyawa, dan harus ditangani langsung. Sangat fatal bila pihak RS membedakan pasien, apakah dia pengguna BPJS atau umum," sesal Andriansyah.
"Kalau ICU harus ditangani langsung karena statusnya gawat darurat. Baru setelah terkendali, bisa dibawa ke kelas perawatan. Saya harus selidiki dan klarifikasi ke RS tersebut seperti apa kejadian sebenarnya, apakah si pasien ini menjalani operasi atau setingkat perawatan saja," tuturnya.
Ia berjanji, akan segera melakukan konfirmasi kepada RS yang bersangkutan, untuk mengetahui kebenarannya. "Saya masih di Batam, sepulangnya dari sini, kami akan langsung konfirmasi dengan RS terkait apakah benar. Jika memang ada terjadi, kita akan tindak," pungkasnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ada 13-14 pertanyaan lah. Pemeriksaan paling efektif sekitar 3 jam. Lamanya karena hanya berdiskusi perkembangan situasi," ujar Ansar.
Baca SelengkapnyaBocah malang bernama Raihan itu menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa penyebab gagal ginjal di usia muda yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca Selengkapnyasemakin banyaknya organisasi relawan bergabung, Prabowo-Gibran bisa memenangi dalam satu putaran.
Baca SelengkapnyaCiri ginjal bermasalah dan penyebabnya yang perlu diwaspadai oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca Selengkapnya