Olah TKP Dugaan Pelecehan Mahasiswi Unsri, Polisi Tunggu 2 Jam hingga Pintu Dibuka
Merdeka.com - Penyidik Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan melakukan olah TKP terkait laporan dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswi Universitas Sriwijaya (unsri) berinisial DR oleh dosen pembimbingnya. Sejauh ini tiga orang saksi sudah menjalani pemeriksaan.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni mengungkapkan, olah TKP dilakukan di kampus Unsri di Indralaya, Ogan Ilir. Dia membawa belasan anggotanya untuk mempermudah dan mempercepat proses olah TKP."Tadi kita lakukan olah TKP di kampus Unsri Indralaya, kita langsung proses setelah menerima laporan," ungkap Masnoni, Rabu (1/12).
Dalam olah TKP itu, petugas mendapat sambutan kurang baik. Mereka harus menunggu dua jam untuk menunggu kunci, karena pintu ruangan yang menjadi tempat kejadian dikunci oleh pemiliknya.
"Berjalan lancar, tapi pintu ruangan terkunci, terpaksa kami menunggu selama dua jam sebelum kunci diantar pegawai," ujarnya.
"Ya, aktivitas di sana sebenarnya normal, banyak karyawan di sana. Tapi yang punya ruangan lagi ada kegiatan di Palembang, jadi ruangannya dikunci," sambung Masnoni.
Dia menyebutkan kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Penyidik sudah memeriksa tiga orang saksi, termasuk pelapor, untuk diambil keterangan.
"Kalau pelapor belum diperiksa, prosesnya baru pemeriksaan saksi dan olah TKP," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, DR memilih melapor ke polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual dengan terlapor dosen pembimbing. Dua mahasiswi lagi dilaporkan turut mengalami pelecehan seksual secara verbal melalui WhatsApp dan telepon.
Dalam laporannya, DR mengaku mendapat perlakuan tak senonoh oleh dosen pembimbing saat proses akhir skripsi. Pelapor menghadap terlapor untuk meminta tanda tangan terakhir sebelum dinyatakan selesai menempuh pendidikan strata satu.
Pelecehan seksual yang dialami DR saat dirinya menemui dosen pembimbing untuk meminta tanda tangan seusai mengikuti sidang skripsi, Sabtu (25/9). Ceritanya viral setelah diunggah di media sosial dua hari kemudian.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Periksa 8 Saksi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaUGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaCerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan
Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaUsai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual
ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Sudah Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP
Belasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaApa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi
Rektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.
Baca Selengkapnya