Observatorium pengganti Bosscha bakal dibangun di NTT
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berencana membangun sebuah lokasi pengamatan langit dan antariksa baru di Gunung Timau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabarnya, tempat itu bakal menjadi Observatorium Nasional di Indonesia pengganti Observatorium Bosscha.
Kepala Bagian Humas Pemda Kabupaten Kupang, Stefanus Baha mengatakan, Gunung Timau di Kecamatan Amfoang Tengah telah dibidik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sebagai lokasi sangat strategis buat kepentingan observasi antariksa.
Pembangunan observatorium raksasa di Gunung Timau merupakan yang terbesar di Indonesia, sekaligus buat menggantikan Observatorium Bosscha di Lembang, Provinsi Jawa Barat, yang dianggap sudah uzur karena berusia 90-an tahun.
"Sesuai pengamatan pihak LAPAN ketika datang meninjau lokasi di Timau, bahwa kondisi di Lembang itu sudah tidak memadai, dan kondisi bangunan dan lingkungan sudah terganggu dengan kepadatan pemukiman penduduk," kata Stefanus Baha di Oelamasi, Ibu Kota Kabupaten Kupang, Selasa (28/6).
Kepala LAPAN, Thomas Jamaludin, telah melihat kondisi Gunung Timau dan melakukan sosialisasi rencana pembangunan observatorium kepada masyarakat Kecamatan Amfoang Tengah.
"Pihak LAPAN sudah melakukan sosialisasi dan pembangunannya mulai dilaksanakan tahun 2017 mendatang dengan dana triliunan. Tentu kehadiran objek yang sangat vital ini akan berdampak secara langsung bagi pembangunan di daerah ini," ujar Baha.
Pembangunan observatorium di Timau direncanakan dimulai tahun depan. Proyek ditargetkan rampung pada 2019, dengan rentang usia penggunaan selama seratus tahun. Tujuannya buat mendukung kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan aktivitas penelitian tata surya.
"Para peneliti dari berbagai negara akan datang lokasi ini untuk melakukan penelitian terhadap aktivitas tata surya bagi kepentingan iptek. Sehingga dukungan masyarakat di daerah ini sangat penting, karena dampak kehadiran fasilitas ini maka geliat ekonomi masyarakat akan berkembang dengan pesat," tutup Baha.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaObjek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaDikelilingi oleh hutan hujan tropis yang lebat dan sungai yang mengalir membelah kota, Bontang menawarkan pemandangan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPengamatan ini dilakukan setelah periode 9,7 tahun di observatorium yang tersembunyi dalam es di Kutub Selatan Antartika.
Baca SelengkapnyaOIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaPada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional
Baca Selengkapnya